Mohon tunggu...
Barid Nizar
Barid Nizar Mohon Tunggu... Administrasi - Break Your Limit

belajar menulis, sambil ngopi tipis tipis... mencoba berbagi, walaupun hanya "sakndulit"...

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI Chat GPT: Tantangan dalam Era digital

9 April 2023   22:37 Diperbarui: 9 April 2023   23:19 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chat GPT atau Chat Generative Pre-trained Transformer telah menjadi salah satu teknologi yang paling populer dalam beberapa tahun terakhir. Dikembangkan oleh OpenAI, Chat GPT memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan Chat Bot menggunakan bahasa alami, sehingga membuka kemungkinan untuk digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari layanan pelanggan hingga pendidikan dan penelitian.

Contoh konkrit dari perkembangan teknologi Chat GPT yang cepat adalah rilisnya versi baru seperti GPT-4, yang memiliki kemampuan bahasa alami yang sangat baik dan dapat membangun teks dengan konteks yang lebih kompleks. Perusahaan seperti Microsoft dan Google telah mengumumkan integrasi teknologi Chat GPT ke dalam produk mereka seperti Microsoft Power Apps dan Google Workspace.

Selain itu, teknologi Chat GPT telah memunculkan ratusan bisnis baru seperti Chatbot Development Companies, Artificial Intelligence Consulting Firms, dan perusahaan perangkat lunak lainnya yang fokus pada pengembangan teknologi Chat Bot dengan basis GPT.

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi Chat GPT telah membuka peluang baru untuk inovasi dan pengembangan di berbagai sektor, termasuk layanan pelanggan, pemasaran digital, dan industri kesehatan.

Namun, seperti teknologi lainnya, Chat GPT juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. berikut penulis sajikan;

Strengths:

  • Kemampuan Chat GPT untuk memberikan respon yang cepat dan akurat terhadap pertanyaan atau permintaan pengguna.
  • Chat GPT dapat bekerja selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tanpa kelelahan dan tanpa memerlukan gaji atau tunjangan lainnya.
  • Kemampuan Chat GPT dalam memahami bahasa alami dan konteks dari percakapan, sehingga dapat memberikan jawaban yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Weaknesses:

  • Kadang-kadang Chat GPT masih mengalami kesulitan dalam memahami konteks yang lebih kompleks dalam suatu percakapan, sehingga dapat menghasilkan jawaban yang tidak relevan.
  • Kemampuan Chat GPT dalam memberikan jawaban hanya sebatas informasi yang ada di internet, sehingga jika informasi yang dicari tidak ada di internet, maka Chat GPT tidak akan memberikan jawaban yang akurat.
  • Chat GPT masih belum dapat sepenuhnya menggantikan interaksi manusia yang lebih personal dan empatik dalam suatu percakapan.

Opportunities:

  • Adanya peluang untuk mengintegrasikan Chat GPT dengan produk-produk atau layanan-layanan yang sudah ada dalam suatu perusahaan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
  • Peluang untuk mengembangkan teknologi Chat GPT menjadi lebih canggih dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami konteks dan memberikan jawaban yang lebih akurat.

Threats:

  • Adanya persaingan dari produk-produk serupa yang juga menggunakan teknologi chat bot dalam memberikan respon cepat terhadap pengguna.
  • Adanya potensi untuk terjadinya kebocoran data atau informasi yang diberikan oleh pengguna ke dalam Chat GPT, sehingga dapat mengancam privasi dan keamanan data pengguna.

Bagaimana menyikapinya? 

kita seharusnya menyikapi Chat GPT dengan bijaksana dan mempertimbangkan beberapa hal berikut:

  1. Menggunakan Chat GPT dengan tepat sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memberikan informasi atau menjawab pertanyaan.
  2. Tidak mengandalkan Chat GPT sepenuhnya, tetapi tetap mempertimbangkan keahlian manusia dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks dan memerlukan keahlian yang spesifik.
  3. Tidak mengabaikan potensi kesalahan atau kelemahan Chat GPT, dan selalu melakukan verifikasi informasi yang diberikan oleh Chat GPT.
  4. Menjaga etika dalam berinteraksi dengan Chat GPT, seperti tidak menggunakan bahasa kasar atau menyampaikan informasi yang tidak pantas.
  5. Menyadari bahwa Chat GPT adalah sebuah teknologi, bukan manusia, sehingga tidak mengharapkan adanya empati atau interaksi personal yang sama seperti ketika berbicara dengan manusia.

Dengan sikap yang bijaksana, pengguna dapat memanfaatkan kelebihan dari Chat GPT untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai bidang, sambil tetap menjaga keseimbangan dengan kemampuan manusia dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks dan beragam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun