Mohon tunggu...
Barid Nizar
Barid Nizar Mohon Tunggu... Administrasi - Break Your Limit

belajar menulis, sambil ngopi tipis tipis... mencoba berbagi, walaupun hanya "sakndulit"...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islametaformosa Peneliti From Zero to be Hero

15 Mei 2017   15:58 Diperbarui: 15 Mei 2017   16:21 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak catatan kecil berserakan di acara yang baru saja dihelat oleh Kopertais Wilayah 4 Surabaya. dahaga akan keilmuan sedikit banyak terobati oleh nara sumber yang qualified.

berikut catatan yang dapat di himpun diantara ribuan serakan lainnya

Phil Kamarudin :

Perlu adanya kemunculan "Islam Wasatiyah", sebagai reaksi positif atas fenomena kemunculan berbagai paham yang radikal maupun liberal. sehingga diharapkan menjadi alternatif ditengah tengah globalisasi dunia.

Abd A’la :

 forum AnCoMS diharapkan juga lahir penulis atau peneliti muda dari PTKIN maupun PTKIS untuk memberikan sumbangsih pada pemikiran Islam di dunia. “Ini harus dikembangkan ke depan. Makalah terbaik yang dihasilkan akan dikawal untuk dipublikasikan di tingkat internasional,

Azumardi Azra :

Kajian islam tidak lagi hanya menggunakan pendekatan teologis dan doktrinal yang lazim di negara-negara Timur Tengah. Di kawasan terakhir ini kajian Islam hampir tidak menggunakan pendekatan multidisipliner dan interdisipliner, tapi kecenderungannya adalah normatif dan semakin bergeser ke arah fundamentalis normatif. Saat ini pemikiran dan cara pandang sarjana muslim di Indonesia yang memperoleh pendidikan di Universitas Barat  mendapatkan tuduhan ’kurang mempunyai kesetiaan pada Islam dan malah sebaliknya dianggap menjadi “pengikut” orientalis. Padahal masalahnya adalah terletak bukan pada soal setia atau tidaknya pada Islam, melainkan pada ’pendekatan’ semata. 

sehingga banyak dicap dan dilabeli "Liberal "

Muhammad Zain

Tradisi kajian interdisipliner dan multidipliner itu akan mendobrak kemapanan. Di tengah pemahaman yang keliru tentang kebijakan linierisasi keilmuan, konferensi ini seolah sebagai ekspresi untuk "penentangan" kepatuhan mutlak. bisa dikatakan semacam kebangkitan peneliti muslim,  Renaissance of moslem Scholar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun