Mohon tunggu...
barid nibras widyaningtias
barid nibras widyaningtias Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pecinta atas dan bawah laut, mencoba melihat dengan kacamata lalat

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia begini, Saya bisa apa?

20 Januari 2014   00:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai impor kita lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor

Jangan jual bahan mentah. Mungkin itu bernilai rendah.

Ayolah, konsumsi produk lokal, apapun itu.

Dengan kita mengonsumsi barang-barang luar negeri, berarti kita menghidupi mereka.

Dengan kita mengonsumsi produk dalam negeri, berarti kita menghidupi anak-anak Indonesia.

Ah, pusing memang. Barang impor lebih berkualitas dan murah. Berbeda dengan produk lokal, sudah mahal, rendah lagi kualitasnya.

Tidak mobil, tidak gadget, tidak pakaian, tidak buah sekalipun. Indonesia lahan empuk bagi negara lain.

Mungkin negara kita terlalu rakus merangkul dari Sabang sampai Merauke. Sepertinya saya setuju Indonesia dijadikan seperti Amerika, dengan dipecah menjadi negara-negara bagian. Tapi, apa itu solusi?

Mungkin benar, Indonesia belum cukup mampu memasuki era reformasi. Sepertinya lagi-lagi aku setuju Indonesia membutuhkan pemimpin diktator baik hati. Ya, nampaknya kita ini belum bisa berdiri sendiri atas nama reformasi. Bentuk kerajaan mungkin lebih cocok. Mungkin.

Saya bukan seseorang yang paham politik, hukum, tata negara, atau hal-hal seperti berikut. Tapi, saya pun punya rasa peduli.

Dulu selintas terpikir, pindah saja ke negara lain, toh berjuang di negeri sendiri malah geram sendiri. Apatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun