Ada pelajaran berharga dari masalah perkawinan anak pengacara hebat Sunan Kalijaga. Pernikahan Salmafina dan hafiz muda, Taqy Malik, yang baru berjalan 3 bulan ini sepertinya akan berakhir dengan perceraian. Karena para orang tua sepertinya sudah mulai bergerak ke arah sana.
Manusia diperintahkan oleh Sang Maha Pencipta untuk menjalani takdir hidup berpasang-pasangan. Namun manusia sendiri lah yang tidak mampu menjadi kebersamaannya. Karena perceraian bukanlah takdir, tetapi sebuah pilihan saat keduanya sudah menjadi orang yang gagal. Termasuk juga menjadi kegagalan para orang tua.
Saya Bara Susanto, lovolog dan pakar SI (Sexual Intelligence) mencoba memberikan pemahaman yang sederhana tentang hubungan sebab-akibat dalam masalah ini.
Tentang saya, silahkan klik
Tentang Lovology, silahkan klik
Tentang SI, silahkan klik
Pelajaran berharga yang ingin saya sampaikan adalah bahwa kehebatan, keunggulan dan kesempurnaan manusia selalu saja gagal menyelesaikan masalah percintaan dan kebersamaan. IQ pun menjadi jongkok ketika tidak mampu menemukan solusi terbaik yang diinginkan. Bahkan akan terlihat lebih jongkok ketika memaksakan kesepakatan yang tidak ingin disepakati lagi.
Awal pertemuan yang katanya hanya seminggu sebelum pernikahan, saya sebut sebagai fase pertama. Yaitu fase kesempurnaan, dimana masing-masing hanya melihat kesempurnaan pasangannya. Hingga akhirnya, Salmafina dan Taqy menikah. Kehebatan cinta dan indahnya kebersamaan hanya akan ada pasa fase ini. Sumpah.... bahagia banget.
Fase kesempurnaan ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa dibatasi oleh durasi waktu. Terbukti, pada bulan pertama, mereka telah memasuki menjadi fase kedua. Yaitu fase ketidak sempurnaan yang termaafkan. Mulai ada pertengkaran kecil hingga besar karena ketidaksepakatan. Dari beberapa pemberitaan, fase kedua ini mulai muncul saat mereka bulan madu di Swiss.
Pemicu ketidaksepakatan ini karena Salmafina  yang muda, cantik, tajir dan baru berhijrah ternyata tidak sempurna seperti yang Taqy diinginkan. Begitu juga sebaliknya, Taqy yang memukau pada awalnya karena seorang penghapal al-quran mulai menampakan keburukan yang ditangkap sebagai ketidaksempurna oleh istrinya. Mereka berdua sama-sama kecewa.
Hari ini, mereka telah memasuki fase ketiga. Yaitu fase ketidaksempurnaan yang tidak termaafkan. Masing-masing telah merasakan hal yang sama. Terbukti dengan adanya permintaan talak dari Salmafina dan diucapkannya talak oleh Taqy. Orang tua Taqy pun telah mendatangi rumah Sunan untuk membicarakan proses perceraian.