Mohon tunggu...
Bara Saputra
Bara Saputra Mohon Tunggu... -

Pecinta Kehidupan dan Kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Langit Terbelah

12 Januari 2014   20:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

langit masih menangis sedari sore tadi
tetap gerimis hingga tiba pergantian hari
namun batinku penuh syukur atas berkah
dibuai damai berkat nikmat yang tercurah
.
bersyukur atas iman yang tak pernah luruh
atas ruh yang dipertemukan dengan tubuh
semakin yakin akan kebenaran semua firman
saling berpesan dalam kasih sayang dan kesabaran
.
ikhlas saat jalan terbentang penuh hamparan duri
siap berjuang agar kelak tak mungkin sesali diri
berusaha bertahan lalui rangkaian ujian Tuhan
agar ganjaran keabadian surga kian didekatkan
.
kala langit terbelah harta dan kuasa tak lagi berguna
usah sedikitpun kau ragu janji-Nya pasti terlaksana
goreskan dengan tinta emas catatan amal kebaikan
lukiskan tulus bhakti nan indahkan hari pembalasan
.
tak cukup percaya tapi harus sepenuhnya taat
sucikan jiwa dengan sebulat niat tuk taubat
penuh sungguh menghamba pada Sang Khalik
belajar tuk mencintai-Nya dengan lebih baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun