Mohon tunggu...
Bara Aji Saputra
Bara Aji Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - humas himpunan mahasiswa ilmu komunikasi

saya bara saya suka wisata kuliner, menulis, dan traveling, saya mahasiswa semester 2 dari Ilmu Komunikasi UMM

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tergesernya Budaya Lokal Topeng Malangan

20 Juni 2023   14:24 Diperbarui: 20 Juni 2023   14:32 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Budaya lokal memang tidak pernah kehabisan keindahan kearifan lokalnya. Terutama budaya malangan yang begitu mandarah daging di hati masyarakat Malang. Salah satunya budaya topeng Malangan. Namun nyatanya budaya lokal telah tergeser oleh arus globalisasi, hal ini sangat disayangkan karena budaya topeng Malangan menjadi warisan kebudayaan asli Malang yang seharusnya tetap dilestarikan.

Nyatanya topeng Malangan telah ada sejak abad ke-8  yang diciptakan oleh raja Airlangga dari kerajaan kediri, topeng Malangan dulunya menjadi bagian dari acara persembahyangan, di Malang sendiri lokasi pelestarian kesenian topeng Malangan berada di Kedung Monggo, Karang Pandan, Kecamatan Pakisaji, dan kota Malang.

Namun masih banyak masyarakat khususnya yang berasal dari Malang, pada video short movie kami juga menunjukkan hamper partisipan tidak mengetahui budaya topeng Malangan, selain itu dari survey yang kami lakukan terdapat 26 orang dari 32 partisipan yang tidak mengetahui sama sekali budaya topeng Malangan.

Dalam proses pengerjaan di lapangan, rumah budaya topeng Malangan juga sudah tidak beroperasi kembali sehingga kami sedikit kesulitan dalam mencari data yang valid terkait budaya topeng Malangan, hal tersebut juga menunjukkan bahwa pelestarian kebudayaan topeng Malangan kurang maksimal.

Seni tari topeng Malangan adalah salah satu harta yang harus kita jaga dengan baik agar tidak hilang ditelan oleh zaman. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk tetap melestarikan kebudayaan topeng Malangan serta menjadi agen dalam sosialisasi tentang kebudayaan terkhususnya budaya lokal sendiri agar generasi selanjutnya dapat merasakan kebudayaan topeng Malangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun