Mohon tunggu...
Bagus R Santoso(Bara)
Bagus R Santoso(Bara) Mohon Tunggu... -

Ilmupertamax.blogspot.com Pengen Nulis, Pengen jadi Programmer, Pegawai serabutan(bukan perumpamaan).

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Matinya Bahasa Indonesia Karena Warganya Sendiri

21 Oktober 2016   20:12 Diperbarui: 21 Oktober 2016   20:34 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang resmi berumur sama dengan umur negara kita. Dibandingkan bahasa Inggris, maka bahasa indonesia sudah tertinggal sangat jauh. Kosa kata yang sedikit dan sering kebanjiran bahasa asing. Bukan tidak mungkin bahasa indonesia akan menjadi bahasa yang hanya jadi kumpulan bahasa asing yang "di Indonesiakan" karena keadaan terpaksa. Dri kata kursi yang berasal dari bahasa arab, kata - kata "agama" yang dari bahasa sansekerta, "gratis" dari spanyol dan "forum" dari bahasa Yunani. 

Tapi bukan hal it yang akan kita bahas kali ini.  Bahasa Indonesia yang semakin tergerus karena kekakuannya oleh bahasa asing yang terlihat lebih keren. Tapi mungkin itu hal yang menurut saya sendiri biasa - biasa saja. Karena di abad ke -21 ini informasi yang ada di dunia maya dan ilmu - ilmu yang di bagi secara gratis ada dalam bahasa asing. Sedangkan mungkin bahasa indonesia sendiri hanya berkontribusi sedikit sekali bagi dunia. Mungkin karena budaya menulis dan berbagi yang masih kurang. Kesadaran para "Profesional" yang seharusnya menularkan ilmu agar kita orang indonesia bisa sama - sama maju melawan gempuran produk - produk dan tenaga kerja yang sangat memadai di luar negeri. 

Mulai dari tutorial menjahit, menjadi sales, bahkan membuat film dan musik ada di bahasa inggris bila kita benar - benar berusaha mencari. Bahkan banyak dari mereka yang mengajarkan dengan cuma - cuma. Bagaimana dengan indonesia? 

Mungkin kita terlalu acuh, kadang saat berada di bawah kita sering mencari - cari ilmu, googling ke sana dan kemari, dan akhirnya menemukan tempat berkualitas untuk belajar di situs asing. Tapi bagaimana saat berada di puncak? akankah anda berbagi ilmu yang telah anda pelajari untuk indonesia sendiri. Jangan salahkan jika kualitas manusia indonesia jelek karena tidak mau belajar dan mencari. Kebanyakan dari mereka mungkin tidak tahu harus mencari dari mana, harus memulai dari mana. 

Kita hidup di abad di mana orang bodoh pun bisa jadi pintar jika dapat mencari solusi yang tepat di tempat yang tepat. Sebodoh - bodohnya saya, selama ada mesin pencari saya bisa menemukan apa yang saya inginkan. Dan sebagai orang indonesia, setidaknya meskipun tidak sekolah, saya masih punya bahasa Indonesia. Disini kita bisa berkontribusi, sebagai penulis, dan mungkin para profesional dan profesor, direktur dan manager, semuanya. 

Ini adalah cara terbaik untuk berkontribusi agar bahasa indonesia tidak mati dan pada saat bersamaan kita bisa mengangkat derajat orang - orang indonesia yang lain. Tidak semua orang bisa mendapatkan sukses di sekolah, tapi semua orang bisa mencari dan menemukan jawaban yang ada di Google, bila mereka ingin merubah derajat mereka. Tulislah sesuatu, berikan contoh, berikan mereka kesempatan. 

Toh, tidak ada ruginya bagi kita. Dan mungkin kita bisa berkontribusi mulai dari hal yang paling kecil yang bisa mengubah kehidupan mereka yang ingin berubah namun tidak punya biaya untuk melanjutkan pendidikan. Alhasil, mereka dapat kesempatan sukses, Ekonomi meningkat, lapangan pekerjaan tumbuh. Jadi mulailah untuk menulis dan berbagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun