Berikut ini adalah  fungsi persamaan matematika TP Doc:
Soal 1:
(x2+ 1)2Â = (992Â +1)2
Tentukan nilai X Â fungsi eksponensial
Soal 2:Â Persamaan kuadratik
 X4- 6x3+ 9x2 +100 = 0
Untuk menyelesaikan persamaan kuadratik  tersebut, kita bisa menggunakan metode faktorisasi atau metode lain seperti metode kuadrat sempurna. Namun, karena ini adalah persamaan kuadratik dengan derajat yang lebih tinggi dari 2, pendekatan yang paling praktis adalah dengan menggunakan metode numerik atau komputasi.
Kita dapat menggunakan metode numerik atau komputasi seperti metode numerik iteratif (misalnya, metode Newton-Raphson) atau algoritma pencarian akar lainnya untuk mencari akar persamaan ini
Soal 3
8x+ 2x= 68
Hitunglah Nilai X Â kasus TP persamaan ini
Dalam soal ini, kita memiliki persamaan linear sederhana 8+2=688x+2x=68. Untuk menemukan nilai x, kita perlu menggabungkan koefisien yang sama di kedua sisi persamaan dan menyelesaikan untuk x.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Gabungkan koefisien yang sama: 8+2= 68 menjadi 10x = 68
Selesaikan untuk x: 10 = 68 = 68/10 =6.8 10x=68
Jadi, nilai dalam kasus ini adalah 6.8
Dalam konteks Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 172 Tahun 2023, yang membahas tentang Penerapan Kesepakatan Harga Transfer dan Pemberlakuan Mundur, kita dapat mengaitkan deduksi logis pada tiga soal tersebut dengan proses penghitungan atau penyesuaian yang mungkin diperlukan dalam kasus analisis harga transferÂ
Soal 1
Persamaan Eksponensial
Dalam PMK 172, terdapat berbagai rumusan matematika yang mungkin digunakan dalam menentukan nilai-nilai harga transfer. Deduksi logis dalam menyelesaikan persamaan eksponensial seperti dalam soal 1 bisa terkait dengan penyesuaian nilai harga transfer berdasarkan perkiraan eksponensial atas kenaikan atau penurunan biaya atau pendapatan dalam periode tertentu.
Soal 2
Persamaan Kuadratik
Persamaan kuadratik seperti yang ditemukan dalam soal 2 mungkin mencerminkan kompleksitas dalam struktur biaya atau pendapatan suatu entitas. Dalam konteks PMK 172, deduksi logis yang terlibat dalam menyelesaikan persamaan kuadratik ini bisa terkait dengan penyesuaian yang lebih rumit dalam harga transfer, mungkin berdasarkan pada faktor-faktor seperti perubahan struktur biaya atau pendapatan dari tahun ke tahun.
Soal 3
Persamaan Linear
Persamaan linear seperti dalam soal 3 mungkin mencerminkan situasi yang lebih sederhana, di mana penyesuaian harga transfer dapat dihitung dengan lebih langsung. Dalam PMK 172, deduksi logis dari penyelesaian persamaan linear bisa berkaitan dengan penyesuaian harga transfer yang lebih langsung, mungkin berdasarkan pada perubahan harga pasar atau biaya operasional dalam periode tertentu
Secara keseluruhan, penyelesaian dari tiga soal tersebut dapat memberikan gambaran tentang bagaimana deduksi logis digunakan dalam menentukan nilai-nilai yang mungkin relevan dalam konteks perhitungan harga transfer yang diatur oleh PMK 172 Tahun 2023 Â
Diskursus
PMK 172 Tahun 2023 adalah sebuah peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Latar belakang dari peraturan tersebut berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mengatur dan mengawasi praktik- praktik harga transfer antara perusahaan afiliasi dalam negeri dan luar negeri. Praktik harga transfer menjadi penting karena dapat memengaruhi pendapatan pajak yang diterima oleh negara.
penentuan harga transfer mengacu pada proses menetapkan harga atau tarif yang dikenakan oleh suatu perusahaan pada transaksi antara entitas terkait atau afiliasi. Transaksi afiliasi ini umumnya terjadi antara perusahaan-perusahaan yang berada di bawah kepemilikan atau pengendalian yang sama, seperti cabang-cabang dari perusahaan induk di berbagai negara atau anak perusahaan yang terkait secara langsung.Â
Penentuan harga transfer menjadi penting karena transaksi antarafiliasi dapat mempengaruhi pendapatan dan pajak yang dilaporkan oleh perusahaan di berbagai yurisdiksi. Oleh karena itu, aturan-aturan harga transfer bertujuan untuk memastikan bahwa harga yang digunakan dalam transaksi ini setara dengan harga yang akan digunakan dalam transaksi antara pihak-pihak yang independen (harga pasar) dan untuk mencegah pemindahan keuntungan secara tidak wajar antara entitas yang berhubungan.Â
Penentuan harga transfer menjadi penting karena dapat berdampak pada kesehatan keuangan perusahaan, pemungutan pajak yang adil, dan integritas pasar. Â Harga transfer yang tidak wajar dapat mempengaruhi pendapatan dan laba bersih perusahaan secara keseluruhan. Jika harga transfer diatur terlalu tinggi, maka laba yang dilaporkan oleh entitas penerima mungkin terlalu rendah, sementara entitas yang memberikan barang atau layanan tersebut mungkin mendapat keuntungan yang tidak adil. Penentuan harga transfer berdampak pada pemungutan pajak. Jika harga transfer diatur terlalu rendah, perusahaan mungkin menghindari pajak dengan memindahkan laba ke yurisdiksi dengan tarif pajak yang lebih rendah. Sebaliknya, jika harga transfer diatur terlalu tinggi, maka perusahaan mungkin membayar lebih banyak pajak dari yang seharusnya.Â
Transparansi dalam penentuan harga transfer penting untuk memastikan integritas pasar. Praktik harga transfer yang tidak adil dapat merusak persaingan yang sehat dan membuat pasar menjadi tidak stabil. Banyak yurisdiksi memiliki peraturan ketat terkait dengan harga transfer untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap aturan pajak dan perpajakan internasional. Pelanggaran aturan tersebut dapat berujung pada sanksi perpajakan yang berat.
Beberapa latar belakang yang mungkin menjadi dasar dari penerbitan PMK 172 Tahun 2023 antara lain:Â
1. Â Perlunya Pengaturan yang Lebih Ketat
Mungkin terdapat kebutuhan untuk mengatur praktik-praktik harga transfer secara lebih ketat untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan tidak melakukan transfer harga untuk menghindari pajak atau mengurangi beban pajak yang seharusnya dibayar.Â
2. Â Kepentingan untuk Memastikan Keadilan Pajak
Pemerintah ingin memastikan bahwa semua perusahaan membayar pajak sesuai dengan pendapatan yang sebenarnya yang diperoleh di Indonesia, termasuk melalui pengaturan harga transfer yang adil dan transparan.
3. Â Kesesuaian dengan Standar Internasional
PMK 172 Tahun 2023 mungkin juga dikeluarkan untuk memastikan bahwa Indonesia memenuhi standar internasional dalam hal pengaturan harga transfer, sehingga memfasilitasi kerjasama ekonomi antarnegara dan mencegah praktik-praktik yang merugikan.
4. Â Mengurangi Potensi Penyimpangan
Pengaturan yang lebih jelas dan ketat dalam PMK tersebut mungkin juga bertujuan untuk mengurangi potensi penyimpangan, manipulasi, atau pelanggaran yang terkait dengan harga transfer.
5. Â Mendorong Transparansi dan Kepatuhan
Dengan memiliki peraturan yang jelas dan terinci tentang harga transfer, pemerintah dapat mendorong transparansi dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perpajakan.
PMK 172/ 2023, Â adalah bagian dari prosedur yang diatur oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk mengatur harga transfer antara entitas yang berafiliasi. Harga transfer adalah harga yang digunakan dalam transaksi antara dua entitas yang berafiliasi, yang harus ditetapkan sesuai dengan kondisi pasar yang wajar untuk menghindari praktik penghindaran pajak.
Diskursus tentang peraturan ini bisa dimulai dengan penjelasan tentang pentingnya pengaturan harga transfer dalam konteks perpajakan. Ini adalah langkah yang krusial untuk mencegah praktik-praktik yang merugikan, seperti penghindaran pajak dan penggelapan laba.Â
 Peraturan tersebut memberikan panduan tentang bagaimana menyusun tabel aplikasi harga transfer dan pemberlakuan mundur. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari jenis transaksi afiliasi, tahun pajak yang tercakup, hingga metode penetapan harga transfer yang disepakati.Â
Selain itu, peraturan ini menguraikan tentang penentuan pihak yang diuji dalam transaksi afiliasi, karakterisasi usaha wajib pajak, indikator tingkat laba, dan nilai penyesuaian yang mungkin diperlukan dalam kesepakatan harga transfer.Â
Sebagian besar dari peraturan ini tampaknya dirancang untuk memberikan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur bagi para pemangku kepentingan untuk mematuhi aturan harga transfer yang berlaku. Ini penting untuk menjaga transparansi, keadilan, dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan yang berlaku.Â
Salah satu kritik yang dapat diajukan terhadap peraturan tersebut adalah kompleksitas dan kerumitan proses yang dijelaskan dalam dokumen tersebut. Panduan yang sangat rinci dan terperinci dapat membingungkan bagi banyak pihak, terutama bagi perusahaan yang mungkin tidak memiliki sumber daya atau pengetahuan yang cukup untuk memahami dan mengikuti semua persyaratan yang tercantum.Â
Selain itu, meskipun penting untuk memiliki pedoman yang jelas dalam penetapan harga transfer untuk mencegah praktik-praktik penghindaran pajak, kelebihan regulasi dan birokrasi bisa menghambat efisiensi bisnis. Proses yang rumit dan memakan waktu untuk mematuhi peraturan harga transfer dapat mengganggu fokus perusahaan pada kegiatan inti mereka dan bahkan memperkenalkan risiko kepatuhan yang tidak perlu.Â
Kritik lainnya adalah bahwa peraturan tersebut mungkin kurang fleksibel dalam mengakomodasi keragaman situasi bisnis. Setiap perusahaan memiliki struktur dan kebutuhan yang unik, dan pendekatan satu ukuran untuk semua mungkin tidak sesuai dengan kenyataan bisnis yang beragam. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan bagi perusahaan untuk menerapkan peraturan tersebut secara efektif tanpa menimbulkan beban tambahan yang tidak perlu.Â
Terakhir, peraturan tersebut mungkin juga rentan terhadap penyalahgunaan atau manipulasi oleh pihak yang tidak bermoral. Ketika aturan sangat rinci dan rumit, ada potensi bagi beberapa entitas untuk mencoba memanfaatkannya untuk keuntungan mereka sendiri dengan cara yang merugikan negara atau pihak lain.
Untuk menyempurnakan aturan tersebut, beberapa saran yang dapat dipertimbangkan antara lain:
Sederhanakan Panduan: Meringankan beban administratif dengan menyederhanakan dan mengklasifikasi panduan agar lebih mudah dimengerti oleh pemangku kepentingan yang beragam, termasuk perusahaan, akuntan, dan regulator.
- Berikan Pelatihan dan Bimbingan: Memberikan pelatihan dan bimbingan kepada perusahaan-perusahaan terkait untuk memastikan pemahaman yang tepat tentang aturan tersebut. Ini dapat membantu mengurangi kesalahan dan meningkatkan kepatuhan.
Fleksibilitas dalam Penerapan: Memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam penerapan aturan untuk mengakomodasi keragaman situasi bisnis. Ini dapat mencakup penyediaan pedoman yang lebih spesifik untuk sektor-sektor tertentu atau mekanisme penyesuaian untuk kebutuhan unik perusahaan.
- Konsultasi dengan Pemangku Kepentingan: Melakukan konsultasi terbuka dengan perusahaan, asosiasi industri, dan ahli pajak untuk memahami tantangan dan masalah yang dihadapi dalam menerapkan aturan tersebut, serta mendengarkan saran mereka untuk perbaikan.
Penguatan Pengawasan dan Penegakan Hukum: Memastikan ada sistem pengawasan yang efektif untuk memeriksa kepatuhan perusahaan terhadap aturan tersebut dan memberlakukan sanksi yang sesuai bagi pelanggar.
- Transparansi dan Akuntabilitas: Meningkatkan transparansi dalam proses penetapan harga transfer dan memastikan akuntabilitas dalam keputusan yang dibuat oleh otoritas perpajakan.
Evaluasi Rutin: Melakukan evaluasi rutin terhadap efektivitas aturan tersebut dan melakukan perbaikan atau penyesuaian sesuai kebutuhan berdasarkan temuan evaluasi tersebut.
Habermas menekankan pentingnya komunikasi rasional yang memungkinkan pihak yang terlibat dalam pembuatan keputusan untuk bertukar argumen dan memahami sudut pandang yang berbeda secara terbuka dan kritis. Dalam konteks penentuan harga transfer, proses pengaturan harus memungkinkan para pemangku kepentingan untuk berkomunikasi secara terbuka dan rasional tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga transfer, seperti biaya produksi, pasar yang relevan, dan nilai tambah yang diberikan oleh setiap entitas terafiliasi. Â Lalu pentingnya demokratisasi dalam proses pengambilan keputusan, di mana semua pihak yang terpengaruh memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan. Dalam konteks penentuan harga transfer, proses regulasi harus mencakup mekanisme yang memungkinkan partisipasi semua pemangku kepentingan yang relevan, termasuk pihak internal perusahaan, otoritas pajak, dan masyarakat umum jika relevan. Ini memastikan bahwa keputusan terkait harga transfer dihasilkan secara demokratis dan memperhitungkan berbagai perspektif. Â Habermas juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa keputusan yang dihasilkan adalah hasil dari diskusi terbuka dan rasional. Dalam konteks penentuan harga transfer, regulasi harus mempromosikan transparansi dalam penetapan harga transfer dan memberikan mekanisme yang memastikan akuntabilitas terhadap keputusan yang diambil, baik kepada pihak internal maupun eksternal.
Referensi
1. PMK Â 172 Tahun 2023 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa
2. Habermas. 1981. The Theory of Communicative Action
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI