Mohon tunggu...
Bapas Nusakambangan
Bapas Nusakambangan Mohon Tunggu... Penegak Hukum - kementerian hukum dan ham

instansi pemerintah tingkat unit pelaksana teknis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Cerita WBP Kategori Maksimum Pada PK Bapas Nusakambangan, "Bebas Murni Buat Ngaji"

30 Juli 2024   10:41 Diperbarui: 30 Juli 2024   10:43 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Nusakambangan gali data litmas untuk narapidana di Lapas Maksimum Ngaseman Nusakambangan

Nusakambangan (Selasa, 30/07/2024) - TP, warga binaan pemasyarakatan (WBP) full tattoo ini tampak antusias saat dilakukan penggalian data untuk kepentingan penelitian kemasyarakatan di Lapas Kelas IIA Ngaseman Nusakambangan.

Kepada pembimbing kemasyarakatan Bapas Kelas II Nusakambangan Kemenkumham Jawa Tengah, WBP tindak pidana narkotika ini sangat terbuka menceritakan pengalamannya selama menjalani pembinaan di pulau penjara tersebut.

"Saya mau bebas murni saja di sini (Nusakambangan). Sisa pidana mau saya manfaatkan untuk ngaji dan memperdalam agama", ucap TP WBP asli Semarang.

Pria 26 tahun ini mengungkapkan sangat bersyukur di pindah ke Nusakambangan. Justru di Lapas Ngaseman, TP menemukan hidayah dan mengubah pola pikir untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

"Baru kali ini saya buat ibu saya bangga bisa khatam Alquran. Justru di penjara saya belajar ngaji dan rutin shalat lima waktu dan shalat sunnah. Nanti jika bebas nanti, saya tetap akan rutin beribdah karena dengan ibadah hidup saya menjadi lebih damai dan tentram ", ujar TP, WBP dengan pidana  5 tahun ini.

Melalui penggalian data tersebut, pembimbing kemasyarakatan memberikan pembimbingan kepribadian, kerohanian serta penguatan untuk menjalani sisa pidananya. Selanjutnya, Pembimbing Kemasyarakatan juga menjelaskan tujuan penelitian kemasyarakatan dan kewajiban klien untuk tetap menaati aturan lapas dan menjalin hubungan yang baik dengan petugas maupun sesama penghuni Lapas Kelas IIA Ngaseman Nusakambangan.

"Saya benar-benar terbantu dengan litmas ini. Saya menjadi lebih terbuka dan tahu rencana ke depan seperti apa jika sudah bebas", ujar TP sebelum PK Bapas Nusakambangan mengakhiri penggalian data penelitian kemasyarakatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun