Pernahkah kita berfikir tentang ayam....
Meluangkan sejenak perihal perjalanan ayam yang dramatis.....
Dengan kaca realitas...bukan prosaik ataupun puistik....
Selain sebagai sajian kuliner dan sumber protein....
.................................
Dengan bertutur.......tentang ayam
Mestinya ada respek terhadap hidupnya tidak hanya sekedar menyantapnya...
....................................
Kurang lebih 14 ( empat belas hari ) induk ayam mengerami telurnya.....
Tidak ada rasa bosan atau jenuh...saat induk ayam ndeprok mengerami telurnya...
Sesekali sang induk keluar sarang....
Untuk makan ...
Untuk buang hajat memenuhi panggilan alam..
Atau mandi tanah umtuk sekedar mendinginkan tubuhnya juga mendinginkan telurnya....
Saat akan menetasnya sang telur.....biasanya ada bunyi retakan retakan halus yang bisa di dengarkan....
Yang bilamana demikian....sang induk hampir 4 hari akan mengerami telur tanpa henti......
Dan kemudian alakazam......muncullah makhluk lucu yang namanya Kuthuk ( anak ayam ) yang lucu dan menggemaskan
Dan setelah menetas sang kuthuk ( anak ayam ) akan dihangatkan tanpa henti hampir 4 hari lamanya.....sampai si Kuthuk bisa berjalan...
Rasanya ada getaran halus menjuntai ke dalam pikiran dan jiwa .......bisa melihat keajaiban alam di depan mata.....
kadang menenangkan juga walau sederhana....
.....begitulah episode kehidupan sang ayam.....yang tidak hanya sekedar menjadi Fried Chicken...
Sederhana....simpel dan berharga
Dengan turut terlibat  kelahiran sang anak ayam.......rasanya aku bisa semakin sadar ....betapa berharganya hidup dan kehidupan yang kujalani untuk layak diperjuangkan
Selain hanya menikmati harumnya aroma dan lezatnya fried chicken .......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H