Mohon tunggu...
Kang Im
Kang Im Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis lepas

Praktisi dan Penggiat Kesehatan Holistic

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pak Supriyono, Produktif dengan Giat Bertani di Usia yang Tak Lagi Muda

2 November 2024   09:30 Diperbarui: 2 November 2024   13:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- manajemen tenaga kerja

yang kesemuanya saya lihat dilakukan secara rapi dan intens, walau dengan cara yang sederhana

Akses Penjualan Hasil Pertanian

Setelah semua pola tanam, perawatan dan pemanenan, maka hasil panen yang ditunggu menjadi tumpuan terakhir dari proses produksi tersebut yaitu nilai ekonomi. Dengan fleksibilitas dalam menjual hasil panennya baik ke pengepul atau koprasi-koprasi pertanian setempat maka sebagai petani pak Supriyono mempunyai daya tawar akan hasil panennya dan akses segera  bisa terjual hasil panenya seperti cabai, sayuran, ketela sedangkan untuk padi biasanya disimpan untuk dikomsumsi sendiri

Ekspansi

Setelah rangkaian keberhasilan dalam melakukan pola pertanian , langkah berikutnya yang dilakukan bu Supriyani adalah menyewa lahan. Dimana keputusan itu diambil setelah ada sisa arus kas yang bisa untuk dimanfaatkan untuk peningkatan nilai produksi.

Pengetahuan dan Ketrampilan

Pengetahuan dan ketrampilan dalam pertanian yang didapat dari turun temurun,  informasi internet, bertanya ke toko pertanian kemudian mempraktekannya langsung. Sehingga ditemukkan formula yang cocok untuk mengelola lahan pertanian.

Berfikir Positif tentang Profesi Petani

Sebagai mata pencaharian yang tidak populer tentulah banyak tantangan, baik cibiran ataupun hinaan. Tetapi dengan langkah yang yakin dan positif, pak Supriyono sekeluarga telah menunjukkan harkat dan martabat sebagai petani di posisi yang tinggi.....bravo!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun