Sampai juga aku pada akhirnya
Yah...jembatan kayu jati itu
Terlihat melengkung seolah melenting menghindari terjangan air sungai itu
Kokoh dan kuat membentang ntuk menyatukan dua sisi peraduanÂ
Disatukannya oleh jembatan itu, dimensi materialistikku  dengan dimensi spiritualisku, dunia fisikku dengan dunia essensiku, dunia fanaku dengan dunia baqaku
....yah itulah Jembatan Jiwaku
Jembatan jiwaku memberi makna agar tidak sia-sia ikhtiarku
Jembatan jiwaku menengahi dengan kesadaran bahwa perjalananku sebentar lagi sampai
Jembatan jiwaku menunjukkan, betapa berharga ruang dan waktu yang telah kebelanjakan di supermarket kehidupanku
Apakah nantinya sama setelah kakiku menjejak tanah di sebelah itu, aku tidak tahu ............hanya aku yakin akan ada lampu atau sejenis seperti itu yang akan menuntuku untuk menemui-NYA