Menurut Eugene Kaspersky, Tidak ada satupun tudingan yang benar dan semua itu salah besar, bila Inggris dan AS menuduh pemerintah Rusia punya akses terhadap data pengguna Kaspersky. Kalaupun Pemerintah Rusia meminta Kaspersky berbagi data, Eugene menegaskan, akan memondahkan perusahaannya keluar dari Rusia.
Sampai dengan saat ini memang hal ini masih menjadi perdebatan, akan tetapi AS sendiri sudah bulat tekat untuk mencabut semua penggunaan produk Kaspersky di dalam lingkungan lembaga Pemerintahannya. Kemudain inggris sendiri juga memberi himbauan kepada warga nya tentang potensi ancaman yang bisa ditimbulkan oleh Kaspersky.Â
Terlepas dari benar atau tidaknya hal ini memang jika kita telaah dari sisi logika berpikir, bahwa mengingat Kaspersky sendiri adalah perusahaan milik orang Rusia da kini Produknya sudah mendunia dan Indonesia sendiri termasuk didalam deretan nama-nama negara yang menjadi konsumen dari Antivirus Kaspersky.Â
Tidak menutup kemungkinan jika pemilik perusahaan Kaspersky ini tentunya akan tunduk pada Pemerintah Rusia pimpinan Vladimir Putin. Jadi tidak salah rasa curiga AS menuding Kaspersky sebagai alat spionase Rusia terhadap Negara penggunanya. Jika AS dan Inggris sudah lebih dulu sadar akan potensi bahaya ini, lalu bagaimana dengan indonesia.
Indonesia sendiri telah menjadi konsumen antivirus Kaspersky sejak tahun 2014 silam. tentunya selama hampir 4 tahun berkembang di Indonesia jutaan pengguna telah mengandalkan antivirus ini untuk mengamankan komputer mereka.Â
Terkhusus pada dunia perbankan dan keuangan dan aktifitas tertutup lainnya yang memerlukan keamanan lebih, Kaspersky sendiri bisa dibilang menjadi andalan Perusahaan-perusahaan termasuk lembaha pemerintahan yang punya segudang basis data penduduk yang perlu diamankan.
Tapi apa jadinya jika AS dan Inggris benar akan kegiatan spionase yang dilakukan Rusia pada seluruh pengguna Kaspersky di seluruh dunia, tentunya hal ini menjadi ancaman bagi Negara kita, karena didalam data lembaga pemerintahan bukan hal sepele seperti yang ada dipikiran kaum awan tetapi ini menyangkut rahasia pemerintah suatu negara, dimana dalam basis data tersebut berisi data penduduk, rencana kerja pemerintah, laporan keuangan, data militer dan kegiatan rahasia lainnya.Â
Di sini letak ancaman bagi Indonesia. Dengan menguasai seluruh data otomatis semua kegiatan pemerintahan Indonesia termonitor oleh Rusia, sampai pada hal rahasia sekalipun.
Perlunya perhatian dan sensitifitas dari pemerintah terhadap  semua produk luar yang berkembang di Indonesia terkhusus pada bidang tekonolgi telekomunikasi. Indonesia sendiri rawan terhadap tindak spionase dan penyadapan informasi rahasia dari negara lain, maka dari itu sebagai bangsa yang besar dan berdaulat perlunya pengawasan ekstra terhadap bidang teknoligi telekomunikasi nasional demi menciptakan keamanan pada dunia perbankan, pasar saham dan aktifitas rahasia lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H