Mohon tunggu...
Yayok Haryanto
Yayok Haryanto Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Petani yang lagi belajar utk jadi pemulia tanaman edamame/kedelai Jepang, suka baca. Paling tersentuh kalau membaca dan mendengar kisah perjuangan meraih sukses seseorang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seks, Benarkah Sorga Pernikahan ?

5 September 2010   05:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:26 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sudah menjadi mitos, bahwa seks adalah sorga pernikahan bahkan sorga dunia ?

Benarkah ?

Hasil perenungan saya menyimpulkan bahwa seks bukanlah sorga pernikahan,

.................walau............

tanpa seks yang harmonis, pernikahan akan menjadi neraka.

1. Seks normal

Seks normal, didefinisikan oleh kaum mayoritas, sebagai hubungan seks yang terjadi secara heteroseksual, sehingga homoseksual dianggap tidak normal. Definisi tersebut tidak membatasi kenormalan pada pernikahan saja,   perselingkuhan dan perzinahan seakan dianggap normal pula, asal heteroseksual. Kaum homosexual, yang minoritas, mendefinisikan sex yang normal, adalah dengan jenis yang mampu membangkitkan hasrat mereka, dalam hal ini tentu dengan kelamin yang sama. Bagi kaum homoseksual, seks dengan jenis kelamin yang berbeda, justru  dianggap tidak  normal. Aliran PLURALIS, bahkan tidak membatasi seks dengan jenis kelamin, asal suka sama suka semua sex adalah normal.

Bila ditinjau secara agama, sebenarnya, definisi seks normal lebih terinci: " Hubungan seks diantara suami istri yang sah, pada tempat dan waktu yang diijinkan oleh aturan syariat.  Menyetubuhi istri di waktu haid atau secara anal tidak diperbolehkan oleh syariat." Dari definisi ini, jelas sex pra nikah, zina, selingkuh, pemerkosaan dan seks komersial, homosexual, dengan binatang dan lain sebagainya, tergolong tidak normal.

Seks yang diatur aturan agama dan moral, akan menimbulkan kesakralan dan keindahan, kepuasan batin yang diperoleh, bukan sekedar biologis, melainkan psikologis dan theologis. Berlawawan dengan seks yang menyimpang, yang bukan dengan istri sah,  akan mengganggu kejiwaan, dan tidak jarang menimbulkan berbagai macam permasalahan sosial serta permusuhan. Dengan demikian seks bisa  menjadi alat untuk menciptakan keharmonisan, namun sering pula  menyebabkan perpecahan dan kehancuran. Hal tersebut disebabkan  oleh ketidakmampuan manusia mengendalikan nafsunya.

2. Sorga Menurut Rasulullah SAW

" Al jannatu maa laa 'ainun ro'at, wa laa udzunun sami'at, wa laa khathara 'alaa qalbi basyarin ...." Sorga adalah sesuatu yang tidak terlihat mata, tidak terdengar telinga dan tidak terlintas di hati manusia"  The heaven  is beyond reality ......Sebaliknya, seks bisa dilihat dimana-mana, terutama melalui multimedia, sehingga sering terdengar kasus akibat tersebarnya video mesum. Seks sering terdengar diprebincangkan dan dijadikan joke, menyegarkan suasana. Dan seks, sering diangankan, bahkan oleh orang yang belum pernah mengerjakan, pasangan yang mau menikah, pasangan yang berjauhan dan pasangan yang mengalami disfungsi seksual.

Dari definisi tentang seks normal dan sorga di atas, dapat disimpulkan bahwa seks BUKAN sejatinya sorga pernikahan......Tanpa kehadiran seks, tidak selayaknya rumah tangga menjadi neraka, selama sorga pernikahan ada.  Lalu apa yang bisa kita yakini sebagai sorga pernikahan  ???

Kembali pada definisi sorga : sesuatu yang tidak terlihat mata, terdengar telinga dan terlintas di hati .... Marilah kita sejenak merenung, anugerah yang terjadi pasca seks normal, yang halal, saat menstruasi tidak datang dan test urine menunjukkan hasil positif ! Istri hamil, mengandung seorang anggota keluarga yang belum pernah kita lihat apakah rambutnya lurus atau keriting, lelaki atau perempuan, pencinta seni atau bukan. Anak yang belum pernah kita dengar celotehannya, apakah nyaring, cedal atau, naudzubillah, autis. Anak, yang fikiran kita tidak bisa memastikan, apakah seperti bundanya, ayahandanya, kakek dari pihak ayah atau ibu, nenek dari pihak ayah atau ibu,a tau wajah bintang film atau orang yang disukai, terkadang persis seperti wajah orang yang dibenci. Jadi, anak merupakan sumber kebahagiaan yang belum pernah kita duga sebelumnya.

[caption id="attachment_262816" align="aligncenter" width="500" caption="Anak Sholeh Adalah Sorga Pernikahan (Dok. Pribadi)"][/caption]

Dari paparan diatas, bisa disimpulakan, anak sholeh yang mandiri di jamannya adalah sorga atau kenikmatan utama dalam suatu pernikahan, ada pun kenikmatan seks, hanyalah bonus semata. Sebagaimana sering kita sebut dalam doa kita :"Hamdan yuwafii ni'amahu wa yukaafii maziidah" "Rasa syukur, yang sepadan dengan nikmat2Nya dan mecakup nikmat tambahanNya."

Dari postingan ini, semoga pasutri yang punya permasalahan seksual*), tidak merasa kehilangan sorga, selama ada anak-anak sholeh yang taat dan berbakti bagi kita......

*) disfungsi seksual, berjauhan  (seperti saya dan istri), dan halangan yang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun