Mohon tunggu...
Yayok Haryanto
Yayok Haryanto Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Petani yang lagi belajar utk jadi pemulia tanaman edamame/kedelai Jepang, suka baca. Paling tersentuh kalau membaca dan mendengar kisah perjuangan meraih sukses seseorang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seks, Benarkah Sorga Pernikahan ?

5 September 2010   05:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:26 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dari definisi tentang seks normal dan sorga di atas, dapat disimpulkan bahwa seks BUKAN sejatinya sorga pernikahan......Tanpa kehadiran seks, tidak selayaknya rumah tangga menjadi neraka, selama sorga pernikahan ada.  Lalu apa yang bisa kita yakini sebagai sorga pernikahan  ???

Kembali pada definisi sorga : sesuatu yang tidak terlihat mata, terdengar telinga dan terlintas di hati .... Marilah kita sejenak merenung, anugerah yang terjadi pasca seks normal, yang halal, saat menstruasi tidak datang dan test urine menunjukkan hasil positif ! Istri hamil, mengandung seorang anggota keluarga yang belum pernah kita lihat apakah rambutnya lurus atau keriting, lelaki atau perempuan, pencinta seni atau bukan. Anak yang belum pernah kita dengar celotehannya, apakah nyaring, cedal atau, naudzubillah, autis. Anak, yang fikiran kita tidak bisa memastikan, apakah seperti bundanya, ayahandanya, kakek dari pihak ayah atau ibu, nenek dari pihak ayah atau ibu,a tau wajah bintang film atau orang yang disukai, terkadang persis seperti wajah orang yang dibenci. Jadi, anak merupakan sumber kebahagiaan yang belum pernah kita duga sebelumnya.

[caption id="attachment_262816" align="aligncenter" width="500" caption="Anak Sholeh Adalah Sorga Pernikahan (Dok. Pribadi)"][/caption]

Dari paparan diatas, bisa disimpulakan, anak sholeh yang mandiri di jamannya adalah sorga atau kenikmatan utama dalam suatu pernikahan, ada pun kenikmatan seks, hanyalah bonus semata. Sebagaimana sering kita sebut dalam doa kita :"Hamdan yuwafii ni'amahu wa yukaafii maziidah" "Rasa syukur, yang sepadan dengan nikmat2Nya dan mecakup nikmat tambahanNya."

Dari postingan ini, semoga pasutri yang punya permasalahan seksual*), tidak merasa kehilangan sorga, selama ada anak-anak sholeh yang taat dan berbakti bagi kita......

*) disfungsi seksual, berjauhan  (seperti saya dan istri), dan halangan yang lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun