Mohon tunggu...
Banyu Wijaya
Banyu Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#nusantaraindonesiatrulyuniversa

Selanjutnya

Tutup

Money

2015, Indonesia Produsen Ikan Terbesar di Dunia?

4 November 2012   23:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:58 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Tulisan saya ini mengenang masa-masa Fadel Muhammad saat masih menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, terutama ketika berada di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Fadel Muhammad memang menjadi magnet bagi siapa saja. Ruangan yang disediakan untuk mendengarkan orasinya tidak mampu untuk menampungnya. Mahasiswa, dosen, dan masyarakat rela mendengarkan di luar ruangan. Mantan Gubernur Gorontalo ini menyampaikan orasinya di dua tempat berbeda di Universitas Gadjah Mada, yaitu pertama di Sekolah Pascasarjana UGM dan keduadi Fakultas Pertanian UGM (20/06/2011).

Suasana di Auditorium Fakultas Pertanian UGM (dok. pribadi)

"Sudah saatnya kita beralih dari negara kontinental ke negara maritim, karena lebih dari 70% luas NKRI adalah perairan. China saja bisa menjadi produsen ikan terbesar di dunia hanya dalam waktu lima tahun, kenapa kita tidak? Kita bisa lebih hebat dari China. Kita akan menjadi produsen ikan terbesar di dunia pada 2015," tegasnya diiringi tepuk tangan hadirin. Suasana seminar nasional di Sekolah Pascasarjana UGM (dok. pribadi)

Selain FM, hadir pula pada Seminar Nasional "Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Kelautan Indonesia Berwawasan Lingkungan" di Sekolah Pascasarjana UGM ini antara lain Guru Besar Fakultas Geografi UGM Prof. Hartono, Guru Besar Fakultas Pertanian UGM Prof. Kamiso, dan Dosen Fakultas Farmasi UGM Dr. Yosi Bayu Murti, M.Si. Apt.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad pun mendukung sepenuhnya rencana pendirian Fakultas Perikanan UGM. Gayung bersambut, Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng. Ph.D. berharap Fakultas Perikanan UGM tidak lama lagi akan terwujud.

Dari Kontinental ke Maritim

Dalam rangkaian 30 Tahun Lembaga Pendidikan Doktor UGM dan Reuni Akbar Sekolah Pascasarjana UGM di Gedung Lengkung UGM, Yogyakarta (23/9/2011), Menteri Perikanan dan Kelautan Dr. Ir. Fadel Muhammad menjadi pembicara kunci dengan pidatonya berjudul "Bangsa yang Alpa pada Sejarah: Tragedi Keturunan Bangsa Bahari yang Kini Berorientasi Daratan"

"Para pelaut Nusantara telah menaklukkan samudera jauh sebelum bangsa Eropa, Arab, Cina, dan India memulai zaman penjelajahan bahari sampai sekarang masih bisa ditelusuri buktinya," ungkap alumnus doktoral UGM ini. Kerajaan Sriwijaya adalah kelompok pertama pelaut Nusantara yang berhasil menyebarkan armadanya hingga daratan Afrika. Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. "Majapahit merupakan imperium maritim terkuat di Asia pada abad XIII sampai awal XV. Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan yang mensinergikan kekuatan armada laut dan kemampuan ketahanan pangan. Komoditas ekspor unggulan Majapahit adalah beras, garam, lada, dan kain. Ini menunjukkan bahwa Majapahit menguasai state of the art perdagangan internasional," tegas mantan Gubernur Gorontalo ini. Fadel mengatakan, Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957 membangkitkan kembali jiwa bahari yang sebenarnya sudah didengungkan oleh Muhammad Yamin pada sidang BPUPKI 31 Mei 1945. Oleh karena itu 13 Desember ditetapkan sebagai Hari Nusantara. Bahkan pada awal Oktober 2011 akan diresmikan Institut Kemaritiman Nusantara, di Karawang, Jawa Barat. Selain FM, hadir pula Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Dr. Sugiharto, SE., MBA. yang mengetengahkan makalah berjudul "Peran BUMN dalam Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI 2011-2025)" dan Dr. Zaenal Soedjais yang membawakan makalah berjudul "Peran Daerah dalam Menggerakkan Ketahanan Pangan dan Peningkatan Nilai Tambah Pertanian". 2015, produsen ikan terbesar di dunia? Tekad Fadel Muhammad untuk merealisasikan Indonesia jadi produsen ikan terbesar di dunia pada 2015 terganjal, karena direshuffle dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Penggantinya memang sesama politisi Partai Golongan Karya yaitu Syarif Cicip Sutarjo. Alasan pergantian FM yang menjabat dari 2009-2011 memang misterius, tetapi bisa jadi terkait kebijakannya menghentikan impor garam. Semoga tekad-tekad FM dapat direalisasikan sehingga Indonesia jadi negara yang benar-benar merdeka dan berdaulat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun