Prabowo Subianto (dok. http://en.wikipedia.org/wiki/File:Prabowo_Subianto.png) Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo Lahir: Jakarta, 17 Oktober 1951 Ayah: Begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo. Saudara: Bintianingsih dan Mayrani Ekowati (kakak), Hashim Djojohadikusumo (adik). Saat ini, Hashim dikenal sebagai seorang pengusaha handal, dengan bisnis di puluhan negara termasuk Kanada, Russia, dan Indonesia. Kakek: Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indoensia dan Ketua DPAS pertama dan anggota BPUPKI. Istri: Titiek Prabowo, anak Presiden Soeharto. Pernikahan Prabowo berakhir tidak lama setelah Soeharto mundur dari jabatan Presiden Republik Indonesia. Anak: Didiet Prabowo. Didiet tumbuh besar di Boston, AS dan sekarang tinggal di Paris, Prancis sebagai seorang desainer. Kiprah di Dunia Usaha Kelompok perusahaan Nusantara Group menguasai 28 perusahaan di dalam dan luar negeri, bergerak di bidang perkebunan, tambang, kelapa sawit, dan batu bara. Termasuk Kiani Kertas, perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur. Kemudian namanya diubah menjadi Kertas Nusantara. 1970 --> Lulus Akademi Militer Magelang 26 April 1997 --> Pemrakarsa Ekspedisi ke Puncak Everest . Tim Nasional Indonesia terdiri dari Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Karir militer 1976 --> Komandan Pleton Para Komando Grup-1 Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) 1977 --> Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha 1978 --> Pemimpin pasukan Den 28 Kopassus dalam Operasi Penangkapan Presiden Fretilin Nicolau Lobato 1983-1985 --> Wakil Komandan Detasemen-81, Penanggulangan Teros (Gultor) Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus) 1985-1987 --> Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad 1987-1991 --> Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad 1991-1993 --> Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad 1993-1995 --> Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus 1994 --> Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus 1995-1996 --> Komandan Komando Pasukan Khusus 1996 --> Komandan Kopassus memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma 1996-1998 --> Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) 1998 --> Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (Kostrad), Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI Kontroversi dan Dugaan Pelanggaran HAM 1983 --> Dugaan upaya penculikan sejumlah petinggi militer, termasuk Jendral LB Moerdani. 1990-an --> Dugaan terlibat dalam kasus pelanggaran HAM di Timor Timur. 1995 --> Dugaan menggerakkan pasukan ilegal yang melancarkan aksi teror ke warga sipil 1997 --> Dugaan mendalangi penculikan dan penghilangan paksa terhadap sejumlah aktivis pro-Reformasi. Prabowo sendiri mengakui memerintahkan Tim Mawar untuk melakukan penculikan kepada sembilan orang aktivis, diantaranya Haryanto Taslam, Desmond J. Mahesa, dan Pius Lustrilanang. 1998 --> Dugaan mendalangi Kerusuhan Mei 1998 berdasar temuan Tim Gabungan Pencari Fakta, menurut kesaksian Presiden B.J. Habibie dan purnawirawan Sintong Panjaitan, Prabowo melakukan insubordinasi dan berupaya menggerakkan tentara ke Jakarta dan sekitar kediaman Habibie untuk kudeta. Karena insubordinasi tersebut ia diberhentikan dari posisinya sebagai Kostrad oleh Wiranto atas instruksi Habibie. Masalah utama dari kesaksian Habibie ialah bahwa sebenarnya, pasukan-pasukan yang mengawal rumahnya adalah atas perintah Wiranto, bukan Prabowo. Pada briefing komando tanggal 14 Mei 1998, panglima ABRI mengarahkan Kopassus mengawal rumah-rumah presiden dan wakil presiden. Perintah-perintah ini diperkuat secara tertulis pada tanggal 17 Mei 1998 kepada komandan-komandan senior, termasuk Sjafrie Sjamsoeddin, Pangdam Jaya pada waktu itu. Prabowo yakin ia bisa saja melancarkan kudeta pada hari-hari kerusuhan di bulan Mei itu. Tetapi yang penting baginya ia tidak melakukannya. “Keputusan memecat saya adalah sah,” katanya. “Saya tahu, banyak di antara prajurit saya akan melakukan apa yang saya perintahkan. Tetapi saya tidak mau mereka mati berjuang demi jabatan saya. Saya ingin menunjukkan bahwa saya menempatkan kebaikan bagi negeri saya dan rakyat di atas posisi saya sendiri. Saya adalah seorang prajurit yang setia. Setia kepada negara, setia kepada republik”. Penghargaan Militer 1) Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 2) Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun, 3) Satya Lencana Seroja Ulangan–III, 4) Satya Lencana Raksaka Dharma, 5) Satya Lencana Dwija Sistha, 6) Satya Lencana Wira Karya, 7) The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja, dan 8) Bintang Yudha Dharma Nararya Kiprah di Organisasi Non-Pemerintah 2004-2015 --> Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) 2008-2013 --> Ketua Umum APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) 2004-2016 --> Ketua Umum PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Karir politiknya Calon presiden dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004. Meski lolos sampai putaran akhir, akhirnya Prabowo kandas di tengah jalan. Ia kalah suara oleh Wiranto. Calon presiden dalam pemilu presiden Republik Indonesia 2009 dari Partai Gerakan Indonesia Raya(GERINDRA). Karena perolehan suara Partai Gerindra kurang dari 20%, Prabowo maju sebagai calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Saat ini Prabowo sedang bersiap untuk kembali maju sebagai calon presiden di pemilu presiden 2014. Fadel Muhammad
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H