Mohon tunggu...
idung risdiyanto
idung risdiyanto Mohon Tunggu... -

manusia biasa, yang mencoba menelusuri alam untuk belajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan Apakah Engkau juga Maha Salah.......?

13 Desember 2009   15:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:57 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada waktu tahun pertama kuliah, di kampus tempat penulis menimbah ilmu, pada hari tertentu dalam setiap minggu penulis mengikuti diskusi agama yang disebut sebagai responsi di sebuah tempat ibadah.  Responsi ini dilakukan untuk memenuhi kewajiban kurikulum mata kuliah agama.  Dalam diskusi tersebut ada sesuatu yang menarik yang sampai sekarang menjadi tanda tanya terus, yaitu di setiap akhir diskusi yang selalu diakhiri dengan do’a oleh mentor kami ada suatu pernyataan yang kira-kira bunyinya seperti ini (semoga saya tidak keliru mengutipnya) : “Ya Tuhan, ampunilah hambaMu ini, karena setiap kebenaran yang ada semata-mata hanya berasal dariMu dan setiap kesalahan yang ada semata-mata hanya berasal dari diri hambaMu ini”.  Pada awalnya saya kagum dan terharu dengan pernyataan tersebut. Namun…..setelah merenungkan kembali pernyataan tersebut sesuai dengan kemampuan saya sebagai manusia biasa, kok rasa-rasanya ada yang aneh…..sehingga muncul dalam benak saya “Loh Kok Bisa…ya..??????”

Dalam beberapa ayat suci agama-agama tertentu disebutkan bahwa Tuhan-lah yang telah menciptakan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.  Segala sesuatu itu termasuk sifat-sifat seperti baik, buruk, sabar, pemarah, benar, salah dan lainya.  Nah…dari situlah kebingungan saya sebagai manusia yang baru belajar agama muncul.  Apakah benar kebenaran itu ciptaan Tuhan dan kesalahan itu ciptaan Manusia ?  Kalau benar…betapa hebatnya mahluk Tuhan yang disebut manusia ini…sehingga kemudian duduk bersanding sama tinggi dengan Tuhan untuk menciptakan sesuatu atau sifat yang menurut pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar sebagai lawan kata.  Saya masih ingat betul bahwa lawan kata dari benar adalah salah dan lawan kata dari baik adalah buruk.  Kalau begitu, manusia menjadi kompetitor Tuhan, yang lagi-lagi kok rasanya aneh khan kita diciptakanNya.

Dari situ berhari-hari sampai dengan saat ini tanda tanya itu (?) selalu mencari jawabannya…Apakah semua itu hanya sebuah persepsi dari manusia sejak Adam sampai sekarang ?  Seperti saat Adam mengawinkan sesama anak-anaknya yang pada saat itu mungkin merupakan suatu kebenaran yang dilakukan Adam karena sesuai dengan petunjukNya, tetapi saat ini apakah benar jika seorang kakak mengawini adik kandungnya sendiri…rasa-rasanya hampir semua agama di dunia ini menyatakan salah.  Jadi…apakah asal suatu kebenaran dan kesalahan ini hanya masalah persepsi saja….?  Seperti orang yang beragama A kalau makan Babi benar dan yang beragama B kalau makan Babi salah.  Atau kemudian hanyalah sesuatu yang muncul sebagai akibat dari suatu sebab.

Saya ingat suatu cerita dari salah satu agama tentang minuman keras.  Sebelumnya tidak masalah bagi si Anu pemeluk agama tersebut untuk minum minuman yang memabukkan, suatu ketika pada saat pemimpin/nabi/rasul agama tersebut memimpin ritual wajib agamanya, salah satu sahabatnya yang menjadi pengikutnya membuat suatu kegaduhan sehingga mengacaukan ritual tersebut.  Beberapa saat kemudian disebutkan bahwa pemimpin agama tersebut menerima suatu wahyu yang melarang kaumnya untuk minum, makan atau menggunakan sesuatu yang memabukkan karena merupakan suatu aktivitas atau tindakan yang tidak benar, jika hal tersebut dilakukan maka akan mendapatkan balasan dosa dan jika tidak dilakukan akan dapat reward dari Tuhan.  Jadi kebenaran dan kesalahan ini apakah sesuatu yang muncul begitu saja sebagai hubungan sebab akibat?  Jika memang benar demikian, maka dengan semakin berkembangnya peradaban manusia jangan-jangan nanti monopoli kebenaran yang selalu berasal dari Tuhan akan diambil oleh manusia juga.  Kalau hal ini terjadi…lantas Tuhan mau dikemanakan ???

Sementara ini, masalah dari mana kebenaran dan kesalahan itu berasal… belumlah sampai pada titik akhir (seperti bentuk ?) yang menunjukkan bahwa garis kurva lengkungnya belum sampai pada titiknya. (Note: yang menciptakan tanda ini jenius sekali….Tuhan atau manusia).

Manusia Biasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun