Berita duka itu sudah seminggu menimpanya. Remaja yang bernama Dona kini telah tiada. Telah meninggal untuk selama-lamanya. Padahal baru beberapa bulan yang lalu saya bertemu dengan dona. Ia tampak ceria saat bermain dengan kakaknya yaitu indra. Lucu saat berebut makanan yang selalu diberikan oleh orang tua asuhnya. Namun pemandangan itu tak kan lagi ditemui karena engkau telah meninggalkan kami.
[caption id="attachment_212622" align="aligncenter" width="610" caption="Gajah Serulimas Banjernegara / Dok. Koleksi Pribadi"][/caption]
Berita duka atas meninggalnya gajah di TRMS Seruling Mas menyebar melalui berbagai media baik media cetak maupun media elektronik. Saya pertama kali melihat berita di Koran harian cetak banyumas sangat kaget. Sedih dan sangat berduka tatkala seekor gajah meninggal dunia yang di duga akibat kesetrum listrik. yang dibaliknya karena keteledoran manusia.
Berita menyedihkan dari Kebun Binatang seruling mas bukanlah pertama kali, beberapa bulan yang lalu ada berita yang dimakan oleh harimau yang tidak lain adalah sang pemberi makan. Beberapa tahun yang lalu berita meninggalnya gajah juga terjadi di seruling mas sekitar tahun 2010 karena disebabkan keracunan. Dan beberapa hari yang lalu diduga karena gajah memakan kabel listrik, hem… apa karena kurang makanan yach?, sampai-sampai apa yang di sekitarnya sang gajah dimakannya.
Mengenang sejarah beberapa tahun silam kebun binatang di Banyumas Raya cukup Berjaya. Diantaranya yaitu Kebun Binatang Baturraden dan TRMS Serulingmas Banjarnegara. Memang mungkin bermain dengan alam terutama binatang tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kalau saja terjadi saling menghargai antar manusia dan binatang maka akan terjadi hubungan yang baik diantaranya, begitupun sebaliknya.
Saya sejak kecil di banyumas, namun belum sempat melihat aneka satwa di  baturraden, kebun binatang itu telah tidak di fungsikan, dan sebagian besar binatang-binatang penghuninya dibawa ke semarang. Saya juta tak ingin melihat nasib ini terjadi di TRMS Seruling Mas Baturraden.
Setahu saya, kedua kebun binatang itu di kelola oleh pemerintah, apakah ini yang menjadi penyebab kurang begitu kepedulian pemerintah terhadap satwa dan binatang di dalamnya? Hanya bekerja menjalankan tugasnya tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya. Semoga saja pandangan saya yang salah.
Pada awal tahun 2000 TRMS Serulingmas begitu megahnya, pengunjung begitu ramai, aneka binatang begitu ceria dan menikmati kehidupannya. Namun tatkala beberapa bulan yang lalu saya mencoba berkunjung terlihat begitu sepi, bangunan sudah banyak yang rusak dan belum sempat untuk merehabnya.
Harus bagaimanakah sistem manajemen kebun binatang di Banyumas Raya? Haruskah di kelola oleh swasta atau investor agar lebih professional dan sejahtera? Ataukah hanya di kelola seadanya dan sampai-sampai untuk makanan bagi satwa pun bingung mencarinya.
Saya bukanlah pejabat yang memiliki pangkat, bukan pula pendekar yang ucapannya siap untuk di dengar. Saya hanya rakyat jelata yang tak berdaya. Hanya nyanyian dan doa yang kupanjatkan agar banyumas raya semakin sejahtera, semakin baik pemerintah dan jajarannya. Serta khususnya kebun binatang serulingmas semoga menjadi lebih baik. Mencoba lebih memanusiakan binatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H