Mohon tunggu...
Banyu Nurinsan
Banyu Nurinsan Mohon Tunggu... BUMN ( PLN ) -

Pegawai PLN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teladan dari PLTD Ampenan

4 Oktober 2016   12:30 Diperbarui: 5 Oktober 2016   18:16 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu pulau di wilayah tengah Indonesia, Panas terik selalu menyelimuti pulau yang menjadi tujuan wisata favorit para wisatawan lokal maupun mancanegara ini. Penduduknya terkenal ramah dan sangat menjunjung tinggi toleransi. Terbukti dengan beragamnya etnis yang tinggal dan hidup tentram saling berdampingan satu sama lain. Begitu indahnya pulau ini hingga banyak pelancong ketika telah meninggalkan pulau ini merasa ingin kembali berkunjung suatu hari nanti. Ya, inilah pulau Lombok, pulau yang tidak hanya indah, tidak hanya sekedar tempatku untuk mengabdi, namun pulau yang telah mengajarkanku banyak hal tentang arti keramahan dan ketulusan yang hakiki.

Adalah PLTD Ampenan, sebuah pusat listrik yang terletak di bibir pantai barat pulau Lombok, sebuah pusat listrik yang terkenal akan mesin-mesin dieselnya yang tak goyah dimakan usia, sebuah pusat listrik yang tak kenal lelah menerangi pulau surga ini dengan memasok 31 MW bersama dengan mesin-mesin sewa yang ada didalamnya, sebuah pusat listrik yang menjadi tempatku menatap dunia pembangkitan listrik, dan yang terpenting, sebuah pusat listrik yang telah membukakan mataku lebar-lebar tentang apa arti dari sebuah perjuangan, pengabdian, dan ketulusan.

Tujuh unit mesin yang terus berputar menjadi saksi kepiawaian manajemen dalam memelihara  mesin-mesin diesel yang usianya bahkan melebihi usiaku. Mesinnya pun bahkan sampai mampu meminum dua jenis bahan bakar, yaitu HSD ( High Speed Diesel )dan MFO ( Marine Fuel Oil ) yang berbiaya lebih rendah. Dahulu kala, PLTD menjadi pembangkit yang paling diandalkan di berbagai daerah di Indonesia timur. Namun sekarang, penggunaannya telah perlahan-lahan dkurangi karena pengurangan penggunaan BBM sebagai pembangkit listrik. 

Aku menemukan semangat bekerja yang tidak pernah kutemukan sebelumnya di tempat lain. Para personil dengan sigap memastikan mesin-mesin diesel dapat dioperasikan setiap saat apabila dibutuhkan. Mereka selalu semangat dalam bertindak apabila ada kerusakan yang membutuhkan penanganan cepat, meskipun diluar jam kerja sekalipun. Mereka terus siaga 24jam untuk berjaga-jaga kalau ada panggilan pemeliharaan yang disebabkan oleh gangguan mesin.

Tidak pernah terlintas keluh kesah terucap dari mereka, karena loyalitas untuk melayani rakyat Indonesia terpatri kokoh di hati mereka. Ya, semangat untuk mengabdi sedemikian besarnya hingga waktu pun tak jadi penghalang untuk memberikan pelayanan terbaik. Kekeluargaan yang erat sangat terasa di dalam kegiatan sehari-hari. Kita saling bahu-membahu dalam menuntaskan pekerjaan. Apabila salah satu diantara kami ada yang sakit, pimpinan kami lantas menyusun agenda untuk dapat bersama-sama menjenguk kawan kita yang sakit. Kami mengumpulkan dana untuk menyantuni dan sekedar memberikan hiburan kecil dengan harapan kawan kita cepat sembuh.

Pegawai outsourcing juga selalu kami anggap saudara. Hampir tidak pernah kami membedakan perlakuan terhadap mereka. Ketika mendapatkan bonus dari perusahaan, kami sepakat untuk menyisihkan rezeki untuk mereka, agar mereka juga mendapatkan sensasi mendapatkan bonus yang sama dengan kami.

Hal yang paling menyentuh kualami ketika aku melangsungkan pernikahan beberapa bulan yang lalu. Ketika itu, hajatan yang kuselenggarakan berada di jakarta dan tentunya sulit untuk rekan-rekan kerja menghadiri pernikahanku dikarenakan letaknya berbeda pulau dan bahkan berbeda zona waktu. Namun apa yang terjadi, mereka tetap datang ke pernikahanku dengan menggunakan pesawat udara. Sungguh suatu hadiah pernikahan yang luar biasa, karena ikatan kekeluargaan yang telah terjalin diantara kami, jarak bukan halangan bagi mereka untuk bersilaturahmi memenuhi undangan pernikahanku.

Ya, PLTD mungkin adalah sebuah pusat listrik yang tidak lagi menjadi prioritas pemerintah. Namun semangat kekeluargaan yang terbangun diantara para pegawainya sangatlah tulus dan telah mengajarkanku arti sebuah kebhinnekaan, tentunya perlu dicontoh di unit-unit lainnya di Indonesia. Walaupun dengan latar belakang suku, agama , dan ras yang berbeda-beda, kami mampu berkolaborasi secara harmonis dalam memelihara mesin-mesin kami agar tetap handal.

PLTD Ampenan dapat menjadi contoh kebersamaan dan penerapan semangat Hari Listrik Nasional yang kita rayakan setiap tanggal 27 Oktober. Dengan berkolaborasi, rintangan sesulit apapun dapat kita atasi dan dapat melestarikan nilai-nilai luhur HLN yang telah dicanangkan pendiri negara ini di masa lalu. Selamat Hari Listrik Nasional, semoga kita  selalu optimis dalam menatap masa depan bangsa dengan semangat kekeluargaan yang erat di antara sesama.

https://www.facebook.com/banyub

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Banyu Nurinsan Putewa (9116399ZY)

Asisten Engineering Kontrol & Instrumen PLTD Ampenan

Sektor Pembangkitan Lombok

PT PLN (Persero) Wilayah NTB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun