Mohon tunggu...
Banyol
Banyol Mohon Tunggu... -

Sorg ibu yang suka nge banyol (=lucu) dan nge bacot (=cerewet).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dua Istana Raja Ludwig Kedua dan Oberammergau

7 Februari 2016   04:42 Diperbarui: 8 Februari 2016   15:41 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja istana raja Ludwig kedua yang aku maksudkan adalah istana Linderhof dan Neuschwanstein.

Aku mencari cari tour lokal di internet, untuk hari Kamis penawaran tour lokal hanya untuk mengunjungi istana raja Ludwig kedua, padahal aku sudah pernah kesana, tapi tidak sampai masuk kedalam istana.  Tour lainnya di hari yang lain.. yah..!!  Untung dapat tempat, walaupun booking hari sebelumnya (last minute), Kemudian aku mencetak (hardprint) 'booking sheet' nya di Reception hotel.

Ada empat bis yang berangkat untuk tour tersebut hari itu dari kota Munich, kita turis memilih pakai guide bahasa apa? Bahasa Inggris , bahasa Cina dan bahasa Jepang. Bahasa Indonesia sayang sekali tidak ada, yang pakai bahasa Jerman juga tidak ada.  Aku tentu saja memilih tour bahasa Inggris, tour leadernya bernama Elizabeth, aku selalu ingat nama itu karena mirip nama ratu Elizabeth kedua dari Inggris dan Kaisar Elizabeth dari Austria.

Elizabeth menerangkan tentang kota Munich dan sejarahnya, bermula dari tempat tinggal para pastor Katolik atau biara. Makanya lambang kota Munich adalah seorang biarawan. Untuk menghidupi diri, mereka bercocok tanam dan membuat minuman bir dll. Sesekali datang para pedagang untuk mengambil barang dagangan, hasil sayur sayuran, buah buahan dan bir dsbnya. Tadinya org org diluar biara (bukan penghuni biara) tidak boleh tinggal di sekitar situ. Tapi untuk praktisnya, akhirnya diijinkan satu dua pedagang untuk tinggal didaerah itu, akhirnya yah begitulah.  Kota Munich jadi kota besar dan sekarang jadi ibukota negara bagian Bavaria. Kata Münch dari kata Monch  artinya biarawan. jadilah kota München atau Munich.

Ketika bis akan melewati danau Starnberger (dulu namanya danau Würm), Elizabeth bilang, danaunya tidak kelihatan karena ketutupan pohon, disitu ditemukan mayat raja Ludwig kedua bersama dengan dokternya, tenggelam di danau itu. Mayatnya dimakamkan di Gereja Michael di Munich. Elizabeth membuat teka teki dan mengajak kami untuk memikirkan jawabannya: Apakah raja Ludwig kedua mati karena dibunuh? atau bunuh diri? atau karena kecelakaan?

Di istana Linderhof, bis kami sampai lebih dulu dari tiga bis yang lain. Kemudian Elizabeth membeli dan membagi bagikan karcis masuk istana Linderhof kepada kami, masih ada waktu beberapa menit sebelum masuk kedalam istana, untuk melihat lihat taman istana Linderhof, aku tentu saja langsung duduk menunggu, karena aku sudah pernah jalan jalan di taman itu dulukala.

Istana Linderhof kecil, begitu masuk ke ruangan penerimaan tamu, langsung penuh, kita berdesak desakan, begitu juga ketika masuk keruangan lain, ada ruang musik, ruang tahta (kursi tahta nya sedang dalam perbaikan) jadi ruang tahta tanpa tahta. kamar tidur utama yang ruangannya cukup besar, tempat tidurnya juga besar dipakaikan pagar seperti ruang tidur di istana Versailes di Perancis, memang raja Ludwig kedua suka jiplak atau meniru istana raja Perancis itu. Bahkan didalam istana Linderhof tidak ada foto raja Ludwig kedua, melainkan raja Louis kelima belas dari Perancis bersama dengan foto mistress nya yg terkenal madame de Pompadour, juga ada foto foto mistress yang lainnya dari raja Louis XV, malahan tidak ada foto ratu atau istri si raja Perancis itu. Maksudnya apa ini ya??

Kemudian ada ruang makan, meja makannya ada hidroliknya, artinya kalau mau disediakan makanan, para pelayan tidak naik ke atas ruang makan membawa makanan, melainkan mejanya turun ke ruang bawah tempat pelayan menyediakan makanan (dapur), jadi lantai dibawah meja terbuka, kemudian mejanya diturunkan pakai mesin, kemudian lantai itu ditutup kembali, setelah meja sudah ditata dan disajikan makanan, lantai terbuka kembali dan meja makan naik keatas, begitu seterusnya.

Jaman itu teknologi hidrolik ini masih baru, dan jaman itu kalau ada yang aneh atau diluar kebiasaan, orang yang jadi penemu dianggap orang gila.  Raja Ludwig kedua termasuk org yg punya banyak ide.  Ide yang lain adalah raja Ludwig membuat gua guaan yang ada cahaya lampu di dalam istana Linderhof.

Taman di istana Linderhof indah sekali, ada air terjunnya, mirip dengan taman di istana Versailles tapi ukuran kecil. Air mancur juga ada.

Setelah selesai mengunjungi istana Linderhof kami bergerak menuju istana Neuschwanstein, tapi sebelumnya kami mampir ke desa Oberammergau (ober artinya diatas), desa tetangganya namanya Unterammergau (unter artinya dibawah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun