Mohon tunggu...
Nina Bobo
Nina Bobo Mohon Tunggu... -

meramaikan saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setya Novanto, Banyak Teman, Fahri, dan Robin Hood

24 November 2017   12:53 Diperbarui: 24 November 2017   13:03 2253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fahri & setnov.Liputan 6

Pada Kasus Megakorupsi eKTP yang sedang ramai di sidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ada perbedaan yang tajam diantara Tersangka satu  dengan tersangka lainya, dan antara saksi satu dengan saksi lainya.(catatan kliping Pribadi).

Orang lupa, politisi adalah jabatan yang diisi oleh rakyat pada umumnya. Ada mantan guru, polisi, TNI, dokter, pegawai, pensiunan, juga pengusaha dan pedagang. Maka gaya hidup politisi memang tidak bisa dibuat standar seperti pegawai negeri.

Apalagi anggota legislatif, jumlahnya banyak karena mewakili seluruh rakyat Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke berwarna warni.

Di seluruh dunia, kamar legislatif tercipta untuk itu, mewakili wajah seluruh rakyat tanpa terkecuali. Ada yang kiri ada yang kanan. Ada yang progresif ada lamban, ada yang modern ada yang tradisional dan ada yang konservatif juga liberal. Semua ada, Mungkin secara moral juga demikian. Maka wajah legislatif adalah wajah rakyat yang sempurna. Tidak bisa disederhanakan karena akan mengurangi makna representasi sekaligus keindahannya. Demokrasi adalah tentang mengelola kerumitan.Di negara demokrasi, azas representasi ini sangat disadari bahkan menjadi sumber kekuatan. Ini adalah daulat rakyat karena siapapun mereka adalah pilihan rakyat untuk merepresentasikan apapun yang ada pada mereka.

Teman adalah teman dan kesetiaan ditunjukkan dalam keadaan susah. Orang susah jangan ditinggal. Paling tidak kita temani dengan doa.Saya tidak pernah hadir sekalipun dalam pesta Setya Novanto kecuali pesta anaknya menikah.@fahrihamzah

Di dalam kisah Setya Novanto yang cukup fenomenal tersebut semua masyarakat tahu dan mengikuti pemberitaanya hingga ikut mengomentari dengan nada serta kalimat buruk, tidak sedikit yang membuat "meme" merendahkan dengan sindiran yang cukup tajam, untuk soal "meme" setya novanto semua ikut mendukung dan membenarkan dengan mengatakan "ekspresi masyarakat" kita lupa jika banyak di sebelah sana yang terjerat dengan UU ITE hanya gara-gara "meme", namun itulah politik yang sangat dinamis, mereka akan berpihak kepada yang di rasa "Kuat," dan akan meninggalkan yang lemah. Sebuah pertontonan yang wajar selalu terjadi di Indonesia ini.

Setya Novanto, Ikon koruptor dan di juluki si pelobi handal sejak dirinya menduduki posisi ketua umum Golkar dan Ketua DPR-RI, sampai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjuluki dengan "Pengatur Kasus eKTP." benarkah semua sepak terjang Setya Novanto?

Istri Novanto, juga ikut di periksa KPK, karena di sebutkan di dalam dakwaan, konon terindikasi ikut menikmati uang haram tersebut, hal menariknya adalah, di pastikan secara otomatis akan banyak sekali nama yang di panggil KPK dan di periksa, (tidak menutup kemungkinan di tetapkan sebagai tersangka, karena ada aliran dana untuk semua nama-nama yang di sebutkan itu), jika mengacu kepada dakwaan para terdakwa yang sudah sebelumnya di sidangkan, maka pengadilan Tipikor akan ramai dan sibuk dengan kegiatan baru yang mungkin akan kita namakan "peradilan Massal Korupsi eKTP.'

Teman adalah teman, luar biasa pendapat Fahri Hamzah, jika di DPR-RI sana yang rimbun dengan pesta keterselubungan yang sangat buram, fahri Hamzah masih tetap vokal dengan pendapatnya.dan tentan sosok setya novanto yang saat ini menjadi tersangka KPK pun, fahri tetap menjadi temanya, dan jika Nama-nama yang di sebut dalam dakwaan itu masuk menjadi tersangka semua, maka di dalam sana akan terjadi reuni "pertemanan.'

Kembali ke soal "Teman adalah Teman.' Menurut fahri hamzah, Di sini kita lihat dan membandingkan, disaat politisi yang lain berlari terbirit dan bersembunyi (cuci tangan bersih dan bobo cantik). dengan di "hajarnya" Setya Novanto menjadi tersangka oleh KPK, Fahri tetap menjadi teman dari Setya Novanto. Lalu apakah kita akan membahas teman-teman Setya Novanto yang saat ini mencari aman? No.... ! .biarlah mereka semua tercatat di ingatan kita masing-masing bahwa mereka adalah kelompok "pengecut," tidak seperti Fahri yang meminjam istilah lagu popular adalah "Pejantan Tangguh,"

Fahri berkisah melalui cuitanya, Setelah Setya Novanto "dipaksa menjadi tersangka" Sampai terjadi tragedi ini, ia menjadi tersangka dan incaran berkali-kali. Pernah disadap secara ilegal lalu bangun. Itulah politisi Setya Novanto.

Ada yang menarik kita cermati adalah, perihal di paksa atau tidaknya KPK menjerat Setya Novanto dan perihal berpolitik atau tidaknya  KPK dengan kasus eKTP, Dari semua yang fahri katakan dan ucapkan kepada semua media, saya pribadi sependapat, karena Teman adalah Teman, karena Teman adalah teman, tidak ada Teman adalah musuh, atau sebaliknya Musuh adalah teman,jika Musuh adalah musuh, bukan Teman tapi "memusuh."

Saya teringat akan kisah pertemanan di dalam legenda Robin Hood dan sosok Robin Hood(Pencuri Berhati Emas), di kisahkan / disebutkan hidup di Inggris pada masa pemerintahan King Richard Lionheart. Walau dikenal sebagai legenda atau cerita rakyat tetapi banyak pihak yang mengklaim / meyakini bahwa Robin Hood bukan sekedar tokoh rekaan atau tokoh Fiksi semata melainkan memang ada di dalam sejarah. Disebutkan beberapa nama yang ada kemiripan dengan Robin Hood, dan juga ada sebuah pemakaman yang dipercaya merupakan tempat peristirahatan terakhir Robin Hood. (Prince Of Thievies),  tetapi apakah semua klaim itu benar? Perlunya penelitian yang panjang dan sampai saat ini masih menjadi perdebatan, ingat, di Zaman Roobin Hood belum ada istilah "Pencitraan,"atau apalah sebutanya itu.

Robin Hood wikipedia
Robin Hood wikipedia
Di dalam kisah Robin Hood ada kisah pencurian, kisah pertolongan, kisah perang, kisah rakyat miskin,banyak lagi kisah dan juga ada kisah "pertemanan Sejati' yang di maksud adalah Teman dalam Suka dan Duka, bukan teman-teman yang pengecut.Namun sekali lagi hal ini masih menjadi misteri. Karena kisah tentang Robin Hood, para sejarawan belum menyatakan 100 % dapat di yakini adanya.(keberadaanya).

Jika ada kisah seperti Robin Hood dimana saja berada, ada baiknya kita sebagai teman mengingatkan, Mmmmmm.... Hey Mas Robin,...... "jangan mencuri lagi ya..."  karena Teman adalah teman, oya di dalam kisah Robin,  teman sejati Robin Hood tidak ikut menikmati harta hasil Curianya.

Cetaaaar....................."

Sumber : Cuitan Fahri Hamzah.dan bacaan Tribunews

sidang MPR/DPR. kompas
sidang MPR/DPR. kompas
 

Kamar legislatif lahir oleh kesadaran bahwa di sebelah sana ada eksekutif yang mengelola hampir 100% uang dan kekuasaan serta sumberdaya negara. Jika tidak ada wakil rakyat yang berdaulat maka korupsi dan kesewenangan akan lahir dan mengancam kehidupan bersama.@fahrihamzah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun