Mohon tunggu...
Nina Bobo
Nina Bobo Mohon Tunggu... -

meramaikan saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Singapura Ketar Ketir sama Jokowi?

6 Mei 2016   04:10 Diperbarui: 6 Mei 2016   07:08 2538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mendapati bacaan Malam tadi, mataku tertegun pada satu artikel dengan Judul "Hebat, Jokowi buat Singapura ketar ketir, Fachri hamzah tetap gembel. Benarkah Singapura ketar ketir? ah, aku belum dapet info valid untuk ini, jadi belum ada media di Singapura sana yang mengatakan "Singapura ketar-ketir dengan Jokowi atau dengan Indonesia", semisal nanti ada saya akan katakan dalam artikel.

Tax amnesty sendiri baru akan di bahas oleh legislatif, jadi atau tidaknya tax amnesty diterapkan, bisakah Indonesia memulangkan dana para pengusaha Indonesia yang ada di luar sana? Menurutku ini bukan pekerjaan mudah, dana yang di 'parkir' di luar negri oleh pengusaha Indonesia bukan dana diam atau dana tidak bergerak, mereka semua menginvestasikan untuk sebuah usaha, sebuah usaha adalah di mana setiap pengusaha berharap dengan nilai suatu keuntungan (peningkatan jumlah uang).

singapura (www.slideshare.net)

Saya Ingin mengatakan para pengusaha yang mempunyai usaha di luar negri bukan semata-mata untuk menghindari pajak di Indonesia. Jangan terlalu naif untuk berfikiran seperti itu, jika saya dan anda sebagai seorang pengusaha, maka menjadi wajar bila ingin membuat atau membuka usaha dimanapun tempat ada peluang untuk menambah pundi keuangan, bila dimungkinkan di kutub utara terbuka peluang bisnis yang baik, maka kita akan kesana.

Pengusaha dalam rumus untuk membuka usahanya akan mencari negara yang mempunyai Ketetapan hukum yang baik serta iklim politik yang kondusif, jadi pengusaha tidak akan sembarangan memberikan investasi kepada setiap negara, (buka buka bagaimana seorang investmen mencari negara yang kondusif).

Setiap negara, termasuk Indonesia akan membuka keran untuk pengusaha dari setiap negara manapun di dunia ini, (baca : berlomba-lomba menarik minat investor), dengan menggunakan rumus "bila tax amnesty diterapkan lalu dengan mudah akan membuat para pengusaha Indonesia pulang dengan membawa uangnya yang konon mencapai ribuan triliun adalah sesuatu yang diluar jangkauan pemikiran seorang ekonom dimanapun berada.

Adalah mimpi di siang hari, dengan mengagungkan bungkusan yang belum pasti, Jokowi hebat, tapi apakah sehebat seperti kita bayangkan ?, realistislah dalam berfikir dan membuat artikel. Mengenai Fachri Hamzah yang gembel saya tidak akan membahas, karena sebagai penikmat media, saya belum mengetahui bila Fachri Hamzah pailit.

Salam cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun