Mohon tunggu...
Ibrahim Aziz
Ibrahim Aziz Mohon Tunggu... -

Pemerhati Lingkungan dan Sosial Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Polusi Udara di Jalan Raya Saketi-Malingping Sangat Memprihatinkan

21 Juli 2014   20:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:40 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan merupakan urat nadi ekonomi bagi kita semua selaku manusia sosial. Namun akan lain cerita bila urat nadi ekonomi itu melumpuhkan urat dalam tubuh kita dan membuat kita sesak nafas??? Jalan Raya Saketi-Malingping yang merupakan jalur utama penghubung antara Banten Utara dan Banten Selatan sekaligus penghubung antara Kabupaten Pandeglang dan Lebak Banten mengalami kerusakan yang sangat parah. Terlebih, kerusakan itu dibiarkan selama hampir 5 tahun seiring dengan gencarnya penggalian tambang pasir di sekitar kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak. Sempat terdengar kabar akan diperbaiki, namun itu semua ternyata hanya isu belaka. Memang beberapa waktu yang lalu perbaikan sempat dilakukan namun hanya sekitar 10 persen dari total panjang jalan yang mencapai 40 km lebih. Inisiatif perbaikan jalannya pun terkesan asal-asalan dan tidak sesuai dengan standar beban kendaraan yang rata-rata untuk kendaraan dump truck berkisar 22 hingga 24 ton dari total beban yang sanggup di tanggung oleh jalan saat ini yang hanya 8 ton seperti yang himbauan dari Dinas Perhubungan Provinsi Banten. Ditengarai debu pada jalan rusak itulah yang menyebabkan banyak penyakit bagi masyarakat sekitar Jalan Raya Saketi-Malingping. Jalan akan berdebu pada musim kemarau atau kering, dan akan becek pada musim hujan. Bila ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin akan menimbulkan banyak penyakit lainnya seperti radang tenggorokan, influenza, gangguan paru-paru, dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun