5. Pelatihan dan exercise Loss Prevention
6. Pemutakhiran berkala/Maintenance Loss Prevention sytem
Secara struktur terdapat dua opsi dalam mengembangkan tim bisnis risiko ini, pertama ada pada Divisi/bagian dari risk management, Kedua membentuk tim tersendiri yang terdiri dari lintas sektoral yang terkait dengan bisnis utama perusahaan, seperti ada perwakilan dari operasi, safety, dan TI serta unit kerja terkait lainya sesuai kompleksitas organisasi.Â
Sebaiknya tim ini melapor langsung ke Direktur Utama secara reguler /triwulanan. Perlu diingat tim ini berbeda dengan tim operasional biasa, mengingat tugas dan fungsinya fokus pada aspek pengendalian risiko/pencegahan kejadian yang siaftnya disaster/bencana (terminologi bencana, sebaiknya merujuk pada kebijakan Business Continuity Management System/BCMS yang dimiliki perusahaan).
Audit Tim Risiko Bisnis
Agar proses tata kelola Loss Prevention bejalan, pihak internal audit memastikan proses pencegahan ini (Loss Prevention System) berjalan secara efektif oleh tim risiko bisnis. Audit dilakukan 1 tahun sekali atau sesuai kebutuhan. Tim audit sebaiknya dibekali dengan tim ahli yang mengetahui secara teknis terkait dengan fasilitas-fasilitas kritikal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang nanti dapat diimplementasikan oleh tim Risiko Bisnis untuk perbaikan ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H