Mohon tunggu...
Mufid Ansori
Mufid Ansori Mohon Tunggu... Auditor - pekerja swasta bidang tata kelola organisasi

Mufid Ansori, Pengurus Besar Mathlaul Anwar bidang Ekonomi, Mantan Presiden BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta, dan Senior Konsultan Business,Corporate Governance & Risk Management, Pemerhati Sepak Bola, Sosial dan Politik, Pecinta Sejarah Kesultanan Banten

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Perjuangan Ki Abdurahman dan Kereta Mogok

22 Agustus 2016   16:11 Diperbarui: 22 Agustus 2016   16:51 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mathlaulanwar.or.id

Dalam bidang perekonomian beliau pun sangat cekatan. Tanah wakaf hibah ditanami kelapa dan karet, karena saat itu kedua komoditi itu sangat menjadi andalan ekspor kita. Bahkan menganjurkan penduduk untuk secara massal menanam karet, untuk itu beliau mendapatkan penghargaan (semacam sertifikasi/lisensi) dari otoritas Onderneming Perkebunan milik pemerintah itu. Tidak lupa untuk menampung hasil panen masyarakat beliau pernah mendirikan sebuah pasar di Majau. Namun sepeninggal beliau pasar tersebut menjadi sepi.

Beliau dilahirkan sekitar tahun 1868 dan wafat diusia yang ke 74 tahun, tahun 1943,  berarti beliau tidak mengalami masa kemerdekaan, masih dalam penjajahan Jepang dan karena fatwanya menentang penjajah sehingga beliau tidak banyak keluar dan penyakit sudah mulai menyerang akhirnya beliau meninggal, dipanggil yang Maha Kuasa dan dikuburkan di Cikaliung suatu tempat yang kini tumbuh lembaga Pendidikan/Universitas Mathla’ul Anwar tempat persemaian generasi penerus yang akan meneruskan cita-cita beliau.

Allahummaghfirlahu wa’afihi wa’fu’anhu waakrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu. Amin.

Cikaliung, Rabiul Awwal 1435 H, Januari 2014.

Kyai Ghomrowi (Keluarga Syech Abdurahman)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun