Mohon tunggu...
Wimbo Wimbo Aja
Wimbo Wimbo Aja Mohon Tunggu... -

Bagi saya jangankan manusia, cacing, semut dan lain-lainpun mulia.\r\nManusia biasa yang sama seperti anda\r\n\r\nhttp://www.bankwimbo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Cintaku

29 Maret 2014   12:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutulis isi hati ini atas nama Tuhan-ku Allah
Yaa Allah, milik siapa hati ini jika bukan Engkau yaa Robbi
Perkenankan hamba menyusun kata untuk hamba-Mu disana
Dengan kekuatan-Mu, aku berserah diri Yaa Tuhan

Bismillahirohmanirohim

Dengan hati yang penuh cinta aku bersajak
Melukiskan keindahan-keindahan hatiku
Tentang rasa yang kian membara
mematri abadi di dasar sanubari

Tak lepas dari ruang analisamu
Tentu, engkau akan bertanya
Bagaimana cinta ini bisa terjadi
Kasih,
Ia terjadi sendiri
Aku tak tahu kenapa
Aku sekedar menyadari
Bahwa, Tuhan menginginkan demikian

Rasanya setelah menerima cintamu
tak ada lagi yang mengagetkan dalam hidup ini
Tetapi,
Setiap kali menyadari kekurangan dan kerendahanku
aku merasa terbuang ke belantara
Tidak ada pikiran, tidak ada perasaan,
tidak ada suatu apa…..
Hanya kosong melengkapi sunyiku

Aku begitu menyadari
adanya kamu di dalam hidupku ini
Adalah bukti bahwa hati ku mengenalmu
Saat ini raga boleh berjarak
Namun,
Jiwaku selalu dekat denganmu
Tak perlu ditanya lagi siapa yang kucinta
Karena kamulah kekasih dalam takdirku

Terkadang rasa takut ku hadir begitu saja
Lengkap dengan jubah perangnya
Membawa prajurit khawatir, cemburu, cemas, curiga dan kegelisahan
Mereka mendobrak, merobek-robek
dan menusuk
Bongkahan cinta yang kusirami
Aku marah, aku takut, aku gemetar,
namun gagal menyusun pertahanan

Sesungguhnya aku tak ingin bertanya
Seperti apa aku dimatamu
Tapi rasaku kian mengguncang
pemikiran dan nalar
mengacaukan isi jiwaku
lalu mendorong aku menjerit-jerit
Memanggili namamu dalam keterbatasan

Sambil terus memanggil namamu
Deraian air mata menitis tiada henti
Sekarang aku menyadari
Dengan segala kekurangan
Aku tegaskan padamu
Rasa ini lbh dahsyat ketimbang suara kematian

Kasih....
Terimalah kesederhanaan cintaku
Dengan jujur aku sampaikan
"Demi Tuhan aku mencintamu"
Meski kau tak perduli lagi
Cinta ini akan tetap abadi
Sampai tiba kenestapaanku
Dan dalam kematian aku tersenyum
Membawa cintamu karena "Yang Maha Suci"

Demikianlah maka sajakku ini
berani mewakili cintaku padamu
dengan memohon ampun kepada Tuhan-ku (Allah)
Maafkanlah aku
yang berlumur kekurangan
terlalu berani menyayangimu.

"Thank's for my sweet Love"
“Love Is That Condition In Which The Happiness Of Another Person Is Essential To Your Own” (By: Robert A. Heinlein)

(Kekasih yang berharap ketulusan cintamu @Bank_wimbo, Jakarta 28 Maret 2014)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun