Mohon tunggu...
onino mansah
onino mansah Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Marketing Enthusiast

Contributor at: Belajar Bisnis Dropship | Sewa Bus Pariwisata Jakarta | Sepatu Pria Online | Mitra Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ingin Kaya? Berhentilah Mencari Lowongan Kerja, Segera!

6 Mei 2018   00:17 Diperbarui: 6 Mei 2018   00:28 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu saya melihat aksi corat-coret pelajar berseragam putih abu. Kemudian mereka melakukan long march di sepanjang jalan Soekarno Hatta di Bandung dibawah sorot matahari yang membakar. Entah apa yang ada di benak mereka, beberapa siswa terlihat masih sibuk menyemprotkan pilok ke baju milik temannya. Sementara yang lain ada juga yang membubuhkan tanda tangan di pundak kiri temannya sambil diiringi dengan gelak tawa tertumpah tanda bahagia.

Saya jadi teringat waktu lulus SMA dulu, tepatnya di tahun 2004. Saya tidak ikut corat-coret baju seragam, bukan karena sok-sokan biar jadi murid teladan. Tapi karena memang tidak tertarik saja. Toh saya sudah pernah melakukan hal aneh itu sewaktu kelulusan SMP.

Ketika saya lulus SMA, awalnya tidak ada niat untuk kuliah. Orang tua saya yang waktu itu bertanya, apa yang akan saya lakukan setelah lulus. Saya tidak menjawab yang lain, saya katakan bahwa ingin mencari pekerjaan.

Iya, inget banget. Itu yang saya katakan "ingin mencari pekerjaan".

Kini setelah 14 tahun berlalu, seperti ada yang salah dengan jawaban saya kala itu. Mencari pekerjaan seolah sudah menjadi pakem hidup seseorang setelah dia lulus sekolah atau kuliah.

Dan baru saya sadari itu sekarang. Mencari pekerjaan bukanlah kalimat tepat untuk menggambarkan tujuan kalimat itu sebenarnya. Karena harusnya ada kalimat yang lebih ngena daripada mencari pekerjaan yaitu "mencari penghasilan".

Kenapa Kita Harus Berhenti Mencari Pekerjaan dan Memulai Mencari Penghasilan?

Ada perbedaan mindset ketika kita memilih mencari pekerjaan dengan mencari penghasilan. Saat kita mencari pekerjaan berarti kita mengkesampingkan hasil yang akan didapatkan.

Memang betul, sejatinya ketika kita menginginkan hasil yang baik maka haruslah dilakukan dengan proses yang baik pula. Artinya, kita pilih jenis pekerjaan yang terbaik untuk hasil yang terbaik. 

Namun faktanya? 

Tidak sedikit orang yang kecewa dengan hasil kerja, katakanlah gaji bulanan mereka. Dan akhirnya memilih untuk melepas pekerjaan mencari yang lebih baik. Padahal waktu mendapatkan lowongan kerja itu dia mendapatkannya dengan proses yang tidak mudah. Ini artinya, ujungnya bukan pekerjaan yang menjadi penentu, melainkan hasilnya. Betul?

Ya sudah jujur saja, kita mencari hasil dari pekerjaan, bukan kerjaan tanpa hasil.

Sampai disini Anda sudah sedikit paham? Mari lanjutkan...

Andai kita mau membuka seklias ulasan mengenai perjalanan hidup orang-orang kaya di berbagai belahan dunia, didapatkan satu kesamaan bahwa mereka bukanlah tipe orang yang memiliki ekspektasi rendah. Mereka menaruh harapan yang hampir tidak masuk akal. Tidak ada yang akan membuatnya kaya dan mewujudkan impian mereka tanpa dilandasi dengan harapan yang besar.

Bahkan, T. Harv Eker penulis buku best seller "The Secret of Millionaire Mind". Telah melakukan riset tentang orang kaya dan bagaimana cara mereka berpikir. Dia menemukan satu kebenaran bahwasanya orang kaya benar-benar berpikir secara berbeda dari orang miskin dan bahkan orang kelas menengah. Mereka fokus terhadap hasil, juga dengan mempersingkat prosesnya.

Mereka tidak berfikir saya harus kerja dimana, tapi "saya harus bekerjasama dengan orang yang seperti apa". Dan ini tentunya untuk membantu dirinya mendapatkan hasil yang lebih cepat.

Orang kaya benar-benar pribadi yang fokus terhadap hasil. Proses memang tidak bisa dihilangkan, namun proses bisa dipersingkat.

Jika Masih NGEYEL Mencari Lowongan Kerja...

Fikiran kita akan tertuju kepada profesi, bidang pekerjaan dan juga instansi yang akan mempekerjakan kita. Ini yang telah mempersempit fikiran bawah sadar kita. Dampaknya, sebagus apapun peluang yang ada disekitar, ya kita akan tetap sulit menangkapnya sebagai peluang (baca: pel-UANG).. Karena kita sendiri yang sudah membuat definisi sempit di balik kalimat "Mencari Lowongan Kerja"

Dan bukan hanya itu, langkah kita pun akan terbatasi oleh selembar ijazah. Jika kita kuliah fakultas pendidikan, maka hampir bisa dipastikan kita hanya mencari lowongan kerja di sekolah, atau di tempat bimbel. Padahal mungkin ada banyak peluang disekitarnya yang lebih menjanjikan.

Semoga pembaca sudah memahami inti dari tulisan ini.

Sekarang saatnya mencari lowongan penghasilan, lupakan lowongan pekerjaan. Kerja..kerja..kerja, hasilnya gimana? Jangan sampai ujungnya kita cuma dikerjain, tanpa hasil.

Baca juga: Kisah Ali, Maksud Hati Mencari Lowongan Kerja Malah Jadi Pebisnis Sukses

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun