Mohon tunggu...
jonathan eko nugroho
jonathan eko nugroho Mohon Tunggu... -

saya lahir di purworejo, pendidikan dasar saya selesaikan di kota yang sama dan untuk pendidikan menengah dan akhir saya tempuh di wates....kemudian saya menjalani masa-masa pencarian spiritual di magelang dan salatiga...saat ini saya sedang menjalani studi d3 refraksi-optisi di jakarta sekaligus bekerja di salah satu optik terbesar di negeri ini sesuai bidang keahlian saya...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ante Mortem

4 September 2010   15:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku ingin melobangi kepalaku

melobangi kepala dengan timah yang melesat

melesat dari pelipis kiri tembus pelipis kanan

dari pelipis kanan darahnya muncrat keluar

muncrat keluar membasahi tubuhku

tubuhku yang jadi saksi

saksi kenaifan apa yang diucap cinta

sebuah cinta yang ditolak mahluk Venus

mahluk Venus yang telah mengganti isi hatiku

mengganti isi hatiku dengan gambar dirinya

aku ingin menjerat leherku

menjerat leherku dengan tali jemuran

tali jemuran yang tiap jumat bergantung baju laboratorium

baju laboratorium yang selalu menemaniku menimba ilmu

menimba ilmu demi sebuah nilai

sebuah nilai yang ternyata jeblok di semester ini

semester di mana aku terpuruk dalam studi

studi yang selalu jadi kebanggaan buatku

kebanggaan yang ternyata sekarang jadi suram

jadi suram karena kulihat ada nilai C

manakah yang lebih heroik?

mati dengan kepala berlobang karena mahluk Venus

atau

mati dengan leher terjerat karena sebuah nilai C

ah...

kenapa sekarang aku jadi takut mati

takut mati dengan cara konyol itu

cara konyol yang kupikir heroik

sia-sia matiku jika demikian

mati yang kurang elegan

kurang elegan karena aku masih meninggalkan utang

utang mimpi yang masih ingin kuwujudkan

ingin kuwujudkan mimpi

mimpi kawin dengan perawat

dengan perawat hingga aku menjadi seorang suami

seorang suami yang menghidupi apa yang dibilang monogam dan tak terceraikan

ingin kuwujudkan mimpi

mimpi membuat tempat berobat di kampungku

di kampungku sehingga semua orang bisa melihat

melihat dengan jelas mana yang putih, hitam atau abu-abu

14 november 2009

setelah semalam begadang hingga subuh ditemani saudara kopi dan saudari kacang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun