Legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi, saat ini, pasti sedang bungah. Sebabnya bukan semata karena aksi balapnya yang ciamik di GP Qatar, melainkan karena laku salah satu pembalap dari tim miliknya yang berhasil mengunci podium juara di kelas Moto2 pada Minggu malam (18/3/2018).
Adalah Francesco Bagnaia (21 tahun), pembalap Sky Racing Team by VR46 (Sky Racing), yang bikin The Doctor bisa tersenyum lebar. Lewat aksinya yang apik, ia berhasil menempatkan Sky Racing di posisi terbaiknya (juara seri) setelah pada musim lalu hanya mampu menempati podium kedua.
Ya, Bagnaia meraih podium juara pada GP Qatar 2018 meskipun harus memulai balapan dari urutan ketiga. Ia berhasil menjuarai laga perdana Moto2 itu secara nyaris mulus kecuali sedikit gangguan dari rekan senegaranya, Lorenzo Baldassari, di pengujung laga.
Tapi tentu saja, Bagnaia bukan satu-satunya pembalap yang laik dapat sorotan utama di GP Qatar bahkan untuk sepanjang musim ini.
Kelas Moto2 edisi 2018 masih menyimpan enam nama lain yang sangat siap menunjukkan atraksi terbaiknya guna menyihir para penikmat gelaran adu balap motor.
Mereka bisa dibilang sebagai bakal calon juara di kelas premier, MotoGP. Dan tentu saja berpeluang besar jadi penerus Valentino Rossi dan pengganggu utama Marc Marquez yang terus lapar gelar juara.
Meskipun kini mereka masih harus menunjukkan performanya di kelas Moto2, tetapi tren pencapaian yang terus meningkat tiap tahunnya menunjukkan kesiapan mereka untuk bertarung di "kelas para raja".
Apalagi negara asal sejumlah pembalap ini bukan hanya dari dua negara langganan juara MotoGP dalam dua dekade terakhir, Italia dan Spanyol, tetapi juga ada pembalap kelahiran Portugal dan Afrika Selatan.
Tentu saja mereka punya rekam jejak balapan yang apik. Siapa saja bakal calon juara MotoGP dari kelas Moto2 itu?
1. Joan Mir
Penunggang kuda besi bernomor 36 itu baru menunjukkan tajinya di musim 2017. Pada musim keduanya itu, ia langsung mencuri gelar juara dengan 12 kali naik podium, 10 di antaranya juara pertama, dan meraih 341 poin.
Atas pencapaiannya itu, banyak kalangan menyetarakannya dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez yang selalu jadi juara di musim keduanya, kecuali Marquez di kelas MotoGP yang langsung jadi kampiun pada debutnya.
"Pangkat" yang rupanya bukan asal dilekatkan saja kepadanya lantaran pada debutnya di Moto2, Mir langsung menunjukkan cara menancap gas motor secara benar. Ya, Mir yang memulai balapan dari urutan ke-24 mampu menyelesaikan lomba di urutan 11!!!
2. Brad Binder
Tercatat aktif membalap di kelas Moto3 pada rentang tahun 2012-2016, peringkat balap akhir musimnya terus naik, secara berurutan, dari posisi ke-21, kemudian ke-13, lalu ke-11, ke-6 hingga akhirnya jadi kampiun pada 2016.
Debutnya tahun lalu di kelas Moto2 juga tidak mengecewakan. Ia, bersama dengan rekan setimnya Oliveira, berhasil mengangkat pamor KTM dengan menempatkannya secara perdana di tangga podium.
Catatan poin akhir musimnya pun lumayan: 125 poin dan berada di posisi ke-8.
GP Qatar 2018 jadi pembuktian Binder bahwa dirinya bukan pembalap sembarangan. Memulai balap di urutan ke-13, pembalap dengan nomor 41 ini berhasil menyelesaikan laga di posisi ke-6.
3. Francesco Bagnaia
Tahun lalu, pembalap bernomor 42 ini mengakhiri debut balapnya di kelas Moto2 di posisi ke-5 dengan raihan 4 podium.
Tetapi anak didik Valentino Rossi ini rupanya menyerap banyak pelajaran dari mentornya itu. Kini pria berusia 21 tahun ini jadi penantang serius untuk jadi kampiun di kelas Moto2.
4. Lorenzo Baldassarri
Sebuah aksi yang juga sekaligus menunjukkan dirinya mampu bersaing dengan sederet nama lain yang lebih diunggulkan di kelas Moto2. Usianya yang masih produktif, 21 tahun, juga terbilang memungkinkan untuk melakukan itu.
5. Alex Marquez
Lihat saja aksinya di kelas Moto3 pada periode 2012-2014. Setelah hanya berhasil meraih posisi ke-20 di aksi debutnya, ia langsung bertengger di tangga ke-4 pada 2013 sebelum akhirnya jadi kampiun pada 2014 dengan raihan 10 podium.
Setelah itu, selama tiga tahun, 2015-2017, pembalap bernomor 73 ini menjalani kariernya di kelas Moto2 dengan torehan prestasi terbaik berada di urutan ke-4 pada musim 2017.
Pembalap ini sering membuat kejutan di sesi latihan dan tidak sedikit yang berujung pada pole position di hari balapan.
6. Jorge Navarro
Pembalap bernomor 9 ini memang belum menunjukkan aksinya yang brilian di ajang Moto2 sebab ia baru menjalaninya tahun lalu. Tetapi pada musim ini, ia diyakini mampu bersaing dengan kompetitornya secara habis-habisan.
7. Miguel Oliveira
Di kelas menengah ini, ia hanya butuh waktu dua tahun untuk kemudian bisa bersaing dengan Franco Morbidelli dan Thom Luthi, yang kini telah hijrah ke kelas premier.
Ya, di musim 2017, Oliveira dengan tunggangan KTM-nya, mampu bersaing dengan dua pembalap hebat itu dan berhasil mengakhiri musim di posisi ke-3.
Musim ini, tanpa kehadiran Morbidelli dan Luthi, ia jadi salah satu unggulan juara di kelas Moto2. Posisi ke-5 pada GP Qatar 2018 cukup membuktikkan keseriusannya itu.
-----
Sumber data: motogp.com