Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Red Sparrow", Kala Pesona Tubuh dan Pikiran Jadi Muslihat

1 Maret 2018   13:14 Diperbarui: 1 Maret 2018   13:19 4899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dominika benar-benar memahami ungkapan pelatih kepalanya (Charlotte Rampling) yang menyebutevery human being is a puzzle of need.Sekali Dominika berhasil menyusun puzzleitu, maka informasi apapun dapat ia peroleh.

Ini dibuktikan lewat keberhasilannya menggali informasi tentang nama mata-mata pengkhianat Rusia dari seorang agen CIA, Nathaniel "Nate" Nash (Joel Edgerton). Dominika tahu apa yang menjadi kebutuhan Nate.

Tapi Dominika juga tahu apa mau pamannya, Ivan, terhadap dirinya. Pengetahuan yang kemudian memunculkan intrik, muslihat, siasat yang hanya diketahui oleh Dominika sendiri.

Jangan berharap ada banyak tayangan aksi tembak-menembak dan adu jotos di Red Sparrow. Jangan juga berharap akan ada perlengkapan teknologi super canggih dari aksi para agen intelijen.

Red Sparrow ingin menampilkan taktik konservatif tentang upaya menggali informasi lewat aksi mata-mata. Aneka jebakan lewat pesona tubuh dan pikiran benar-benar menjadi bumbu utama aksi para peluluk di Red Sparrow.

Oleh karenanya, menjadi sebuah keniscayaan, Red Sparrow sangat banyak menampilkan adegan pamer tubuh Dominika. Tujuannya semata agar film ini konsisten mengunggulkan daya pikat tubuh dan pikiran tanpa banyak balutan aksi tembak, kelahi dan teknologi tinggi.

Di sepanjang cerita, Red Sparrow benar-benar membuat kita terus menerka tentang apa yang akan dilakukan Dominika selanjutnya. Dan kita akan terus salah menebaknya. Bahkan hingga akhir cerita.

Kita akan dimanjakan dengan aneka muslihat yang dimainkan oleh Dominika. Muslihat yang terus mengecoh kita baik saat ia menjalin hubungan dengan Nate, memilih antara Rusia atau AS, hingga kelanjutan kisahnya dengan Ivan sang paman yang dibenci oleh ibunda Dominika.

Dan bersiap-siaplah bertempik sorak di akhir cerita seraya berharap Red Sparrow akan menjadi trilogi mengingat buku yang menjadi sumber cerita film merupakan bagian pertama dari dua buku lain.

Bila benar menjadi trilogi, maka film kedua akan menyandarkan kisah pada novel Palace of Treason (2015) dan film ketiga merupakan adaptasi dari novel The Kremlin's Candidate(2018).Ketiganya adalah karya Jason Matthews.

Francis Lawrence harus menggarap tirlogi ini bila karakter Dominika Egorova mau melekat kuat di benak para penonton seperti yang telah ia lakukan kepada tokoh Katnis Everdeen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun