Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Derita Kehilangan dan Ketidakpastian di "Laut Bercerita"

22 Januari 2018   17:40 Diperbarui: 23 Januari 2018   21:40 2047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk kisah cinta antara Laut dan Anjani atau Asmara dan Alex, penulis seolah berhemat dalam mengeksplorasi cerita ini. Kedua pasangan itu seolah terlibat cinta dari peristiwa yang terjadi seketika. Laut yang tetiba berciuman dengan Anjani di tepi pantai yang kemudian berlanjut menjadi cerita cinta dan Asmara, yang dikenal logis, yang langsung kepincut dengan Alex karena, salah satunya, memiliki suara merdu.

Laut Bercerita sangat rapi dalam penyajian kata dan kalimat. Setidaknya, hanya ada beberapa kesalahan ketik dan itu pun bisa dihitung dengan jari. Seperti kesalahan ketik Winastra (hal. 46), muntab (278) dan kamu (296) yang seharusnya tertulis Winatra, muntah, dan kami.

Tapi di luar kekeliruan itu, Leila S Chudori benar-benar mengajarkan kita berbahasa dengan perhatian pada cara memilih kata yang tepat. Satu yang laik jadi contoh adalah saat ia membedakan gelap dengan kelam. Gelap, baginya, masih ada terang yang menyala meski hanya secercah. Sementara kelam itu gelap sepekat-pekatnya.

Jangan takut kepada gelap. Gelap adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Pada setiap gelap ada terang meski hanya secercah, meski hanya di ujung lorong. Tapi menurut sang penyair, jangan sampai kita tenggelam pada kekelaman. Kelam adalah lambing kepahitan, keputus-asaan, dan rasa sia-sia (225).

-----

Laut Bercerita

Penulis:Leila S Chudori; Penyunting:Endah Sulwesi, Christina M. Udiani; Ilustrasi Sampul & Isi:Widi Widiyatno; Tebal:390 Halaman; Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG); Tahun Terbit: Oktober 2017 (Cetakan Pertama); ISBN: 978-602-424-694-5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun