Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Moto GP 2015 Losail Qatar: Kemunculan Liyan di Palagan Balap

30 Maret 2015   08:27 Diperbarui: 25 November 2015   07:05 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1427692409772260852

Valentino Rossi is Back!!!

Tawa pria 36 tahun itu lepas. Rautnya sumringah tanpa beban kala ia melemparkan tubuhnya ke kerumunan kawan konstruktornya yang telah menanti pasca menghentikan kuda besinya di titik henti peraih podium balap di Losail Qatar, Senin dini hari waktu Indonesia Bagian Barat (30/3).

Keriangan yang dirasakan Valentino Rossi beserta timnya jelas bukan tanpa sebab. Pasca terseok-seok pada Latihan Bebas II hingga IV dan menempati baris ketiga balap, peluang Rossi sempat dinilai kecil untuk mendulang menang di Sirkuit Qatar. Tapi fakta yang ada berhasil meruntuhkan prediksi dan penilaian itu. Rossi terdepan, tentu saja dengan hiburan, seperti yang biasa ia tampilkan di masa kejayaannya dulu.

Jalannya Balap

Memulai balap di baris ketiga pada balapan pembuka tentu bukan hal yang menyenangkan. Rossi menempati posisi 8 di belakang Smith (7), Lorenzo (6), Hernandez (5), Iannone (4), Marquez (3), Pedrosa (2), dan Dovizioso (1). Tapi gejala akan kehadiran sebuah hiburan yang menarik seketika muncul saat Marquez melenceng lebar di tikungan pertama balap yang membuatnya harus berjuang dari garis belakang balap.

Sadar akan hilangnya salah satu kompetitor hebat, Rossi memanfaatkan situasi dengan lambat-laun merangksek maju ke baris depan. Awal perjuangannya dimulai dari merampas posisi 4 milik Pedrosa saat balapan menyisakan 11 lap lagi. Pada titik ini, meski terpaut hingga dua detik di balakang tiga pebalap di baris terdepan, The Doctor tak lelah menarik gasnya kencang-kencang.

Perlahan namun pasti, Rossi berhasil memotong jarak waktu antara Rossi dan tiga pebalap terdepan yang masing-masing silih berganti posisi (Lorenzo, Dovizioso dan Iannone). Alhasil, kelompok terdepan kedatangan “tamu” sehingga menambah jumlah pebalap menjadi empat, dari tiga. Saling rampok posisi pun tak terhindarkan. Pada momen ini, Rossi masih sulit merampas posisi satu.

Namun, dengan keuletan dan presisi jarak balap yang konsisten, Rossi mulai serius berburu posisi satu saat balapan menyisakan tiga lap lagi. Saling ganti posisi pun terjadi antara Dovizioso, Iannone dan Rossi. Pebalap YZR-M1 ini seperti terkepung Pebalap Desmosedici DP15 yang ditunggangi Dovizioso dan Iannone.

Pada titik ini, Rossi menunjukkan kepiawaiannya yang tak lepas dari pengalaman balapnya yang kaya. Saat balapan tersisa dua lap lagi, Rossi memberanikan diri menyalip posisi Dovizioso untuk merampas posisi satu balapan. Seperti tak mau mengalah, pebalap Dovisiozo pun terus ngotot merampok kembali posisinya pada lintasan lurus yang menjadi andalan motor Ducati selama ini.

Tapi sang legenda hidup memang menampilkan gaya balap yang ciamik. Rossi menutup hampir setiap celah kosong bagi Dovizioso untuk menyalipnya. Puncaknya, Rossi menempelkan roda motornya untuk pertama kali di garis akhir Sirkuit Losail Qatar yang kemudian disusul Dovizioso dan Iannone untuk menempati posisi dua dan tiga dengan pautan waktu yang relatif dekat.

Hasil Balapan Sirkuit Losail Qatar:

1. Valentino Rossi (Yamaha)

2. Dovizioso (Ducati)

3. Iannone (Ducati)

4. Lorenzo (Yamaha)

5. Marquez (Honda)

Kemunculan Sang Liyan

Selain kemanangan Rossi yang ke-83 kali di ajang Moto GP dan di usianya yang tak lagi belia, kejutan lain juga hadir di Sirkuit Losail Qatar: Kebangkitan Pebalap Ducati, Dovizioso dan Iannone. Ya, kemunculan duo pebalap yang masing-masing meraih posisi dua dan tiga balap ini telah meruntuhkan dominasi trio Spanyol, Marquez, Lorenzo dan Pedrosa, yang dalam kurun tiga musim terakhir sulit dibendung.

Dua penunggang Desmosedici GP15 ini jelas seperti sang liyan. Tidak pernah menjadi ancaman pada tiga musim belakangan, tetiba saja, “orang lain” ini menunjukkan gejala kebangkitan Ducati. Ini terlihat saat kedua penunggang Ducati tersebut merebut posisi satu (Dovizioso) dan empat pada posisi balap. Keduanya bahkan meninggalkan duo Yamaha: Lorenzo dan Rossi.

Keperkasaan mereka juga dibuktikan saat balap kala Lorenzo susah payah mempertahankan posisi satu yang akhirnya harus tersisih dari posisi tiga besar. Duet Dovi – Iannone ini semakin mempertegas kebangkitan pebalap Italia di ajang Moto GP15 bersama dengan Rossi yang telah lama menanti pebalap Italia yang mampu bersaing dengan trio Spanyol di ajang Moto GP.

Rossi juga Sang Liyan

Selain dua pebalap Ducati, Rossi juga patut disebut sebagai sang liyan yang berhasil menggoyahkan dominasi trio spanyol di palagan MotoGP. Bagaimana tidak? Sejak berhasil memenangi balapan di sirkuit yang sama pada musim 2010, Rossi praktis sulit mengulang kemenangannya dalam kurun empat musim setelahnya.

Di sirkuit serupa pada 2011, Stoner berhasil mempecundangi Rossi. Bahkan di musim 2012 dan 2013, Rossi juga harus mengakui keunggulan Lorenzo. Lebih parah lagi, pada musim 2014, Marquez, sang baby alien, yang nota bene adalah penggemar sang legenda hidup, turut andil dalam mengalahkan Rossi. Rossi seperti tak berdaya lagi di Losail Qatar.

Tapi dengan kerja tim yang solid disertai keuletan balap yang serius, Rossi berhasil mendulang menang di Losail Qatar. “Inilah balapan terbaik sepanjang karier saya,” akunya seperti dikutip di laman motogp.com. “Meskipun pada tiga musim terakhir saya pernah menaiki podium, tapi meraih kemenangan lagi saat ini adalah suatu hal yang berbeda,” serunya dalam kegirangan.

Sang Liyan Baby Alien

Meski melakukan kesalahan di awal lomba, upaya Marq Marquez di Losail Qatar tidak bisa dipandang remeh. Meniti balap dari titik paling belakang, Marquez perlahan menyusul satu per satu pebalap di mukanya. Sempat beberapa kali bersenggolan dengan pebalap lain, sang penunggang Honda ini mampu bertahan hingga mengakhiri lomba di posisi lima. Hasil yang tidak terlalu mengecewakan.

Melihat fenomena sang liyan di palagan balap MotoGP15 ini, rasanya sulit untuk melewatkan satu sesi balap saja pada musim ini. Gejala sang liyan jelas terlihat dan semoga semakin jelas tampak pada sesi selanjutnya. Karena hanya dengan kehadiran mereka “yang lain”, suatu hal jauh dari kata “monoton”. Selamat Datang Musim 2015 MotoGP.

Sumber Foto: http://gpmobilmotor.com/wp-content/uploads/2015/03/Helm-Valentino-Rossi-AGV-AGVisor-1024x681.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun