Sepertinya, film ini akan berakhir manis dengan jalinan cinta Theodore dan Samantha yang kian terikat. Hingga pada suatu waktu, Theodore memberanikan diri menandatangani surat cerai di depan Catherine. Dalam perjamuan makan siang, Theodore membubuhkan tandatangannya di hadapan Catherine yang juga menggoreskan mata pena di sisi tandatangan Theodore. Penasaran dengan laku Theodore, Catherine menanyakan ihwal hubungan cinta Theodore. Seolah terhenyak, Catherine mendapat penjelasan bahwa pasangan hidup Theodore adalah sebuah Sistem Operasi. Catherine lantas berupaya menjelaskan bahwa laku Theodore itu aneh.
Agaknya, perkataan Catherine itu terus mengiringi langkah pulang Theodore. Hingga dia pun sontak mengurangi kekerapan percakapannya dengan Samantha. Tanpa diduga, Samantha pun memperoleh teman maya yang baru, sesama Sistem Operasi, Alan Watts (Brian Cox). Suara titisan filsuf asal inggris ini diperkenalkan Samantha kepada Theodore. Dengan girang, Samantha menunjukkan kebanggaannya kepada Theodore akan banyak hal yang dipelajari dari Alan. Di sini Theodore mulai cemburu.
Film ini perlahan menemui penghujung saat Samantha sulit dihubungi Theodore. Dalam beberapa jam, Theodore rambang. Bingung ke mana gerangan Samantha. Hingga akhirnya Samantha kembali bersuara dan menjelaskan bahwa dirinya baru saja mengalami upgrade. Tapi, rupanya kini tak manis lagi. Selain dengan Theodore, Samantha juga berbincang-bincang dengan 8.316 Sistem Operasi lain. Dia juga mencintai 641 Sistem Operasi yang mulai banyak digunakan orang. Hati Theodore luluh lantak. Puncaknya saat Samantha benar-benar menghilang selamanya.
Theodore kemudian mengunjungi Amy yang juga ditinggalkan Sistem Operasinya. Mereka berdua berjalan beriringan menuju atap gedung apartemen. Tanpa kata, mereka kemudian duduk bersisian dengan kepala Amy bersandar di pundak Theodore. Akhirnya, cinta itu kembali kepada manusia. Teknologi harus berhenti hanya sebagai pelengkap aktivitas manusia. Tidak lebih.
Film HER (2013) besutan Sutradara Spike Jonze mengangkat tema cinta yang unik, percintaan dengan produk teknlogi. Wajar saja, film berdurasi 126 menit ini meraih aneka penghargaan. Di antaranya Film Terbaik untuk The National Board of Review Awards pada 2013. Film ini juga menempati posisi puncak bersama dengan film Gravity dalam Los Angeles Film Critics Association Awards. Padahal, bujet yang dikeluarkan untuk film yang dirilis pada 12 Oktober 2013 dalam ajang Festival Film New York ini relatif kecil. Hanya $23 juta.
Kutipan menarik dalam film ini terletak pada bagian akhir cerita. Kala Theodore menuliskan surat untuk mantan istrinya, Catherine. Di sini Theodore mengungkapkan perasaannya yang terdalam kepada sang mantan sekaligus menjadi renungan bagi para pecinta:
Teruntuk Catherine,
Di sini, aku duduk sambil merenungkan segala hal yang terus menanti maaf darimu. Pelbagai pedih yang pernah kita rasakan dan ku bebankan itu semua kepadamu. Segala hal yang memaksamu untuk menjadi sosok yang seharusnya di mataku. Maafkan aku atas semua ini. Aku selalu mencintaimu karena kita tumbuh bersama dan kau membantuku menemukan siapa diriku sebenarnya. Aku hanya ingin mengatakan, selalu ada potongan dirimu di diriku. Aku berterimakasih. Entah kelak kau akan menjadi apa dan di mana pun kau berada, cintaku senantiasa terkirim untukmu. Kau temanku sampai akhir waktu.
Theodore,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H