Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Taken 3 (2014): Agar Dendam Lekas Terentas

20 Januari 2015   21:19 Diperbarui: 29 Februari 2016   08:46 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="640" caption="Taken 3 (2014)"][/caption]

Raut mukanya semringah seperti menanti rindu yang tak lama lagi bakal terlepas. Langkahnya pun tegas tanpa ragu menjejak jalan menuju kediamannya. Ya, dia lah Bryan Mills (Liam Neeson) yang kala itu asik menenteng dua bungkus roti hangat untuknya dan sang mantan istri, Lenore St. John (Famke Janssen).

Hari itu, Lenore memang telah menunggu kedatangan Bryan. Kabar penantian diterima Bryan dari pesan pendek Lenore ke ponselnya. Mengetahui hal itu, Bryan kemudian membelikan makanan sebagai teman bincang. Maklum, Lenore sedang galau antara akan meninggalkan suaminya sekarang, Stuart St John (Dougray Scott), untuk kembali kepada Bryan atau mempertahankan rumah tangganya.

Meski Bryan enggan membicarakan keretakan hubungan tersebut, tapi dia tetap menerima kedatangan Lenore ke kediamannya. Hal itu dia tunjukkan dengan memberikan salah satu kunci rumahnya kepada Lenore agar sewaktu-waktu Lenore bosan di rumahnya dan perlu ketenangan, dia dapat singgah di rumah Bryan.

Aura kerinduan dan harapan untuk berbincang lambat laun meruap sejalan dengan langkah Bryan memasuki rumahnya. Panggilan lirihnya tak berjawab. Kediamannya seperti tak berpenghuni. Padahal menurut pesan pendek, Lenore menanti di rumahnya. Seketika, jawaban akan keraguan itu mengemuka. Lenore ditemukan terkapar di tempat tidur Bryan.

Sebilah pisau penuh darah tergeletak di lantai dekat ranjang. Lenore tewas dengan luka tusuk di tubuhnya. Bryan linglung berharap persitiwa di depan matanya sebatas mimpi. Belum juga selesai Bryan meratapi kematian Lenore, tetiba bunyi sirine mobil polisi kian dekat ke area rumahnya. Pintu pun terbuka paksa, brak! Dalam hitungan detik, dua polisi langsung menghunus pistol mengarahkannya pada Bryan.

Bryan tambah bingung. Dia merasa tak bersalah. Satu hal yang tidak mungkin membunuh wanita yang amat dia sayangi. Bryan marah dan langsung melumpuhkan dua polisi yang sempat menahannya di tempat kejadian. Mantan agen CIA ini melarikan diri, kabur dari kejaran Polisi Los Angeles (LAPD).

Merunut Jejak Pembunuh

Di tengah pelariannya, Bryan menemui rekan-rekan sesama mantan pasukan elite tentara. Dia menuju tempat penyimpanan senjata yang dpakai dalam keadaan terjepit. Bersama rekannya itu, Bryan melacak jejak pembunuh sang mantan istri sekaligus menguak motif di balik pembunuhan tersebut.

Tak lupa, Bryan menghubungi putrinya, Kim Mills (Maggie Grace), untuk menjelaskan kematian Lenore yang belum jelas pelaku serta motifnya. Sekaligus, dia juga berupaya menemui Kim yang kini tinggal di kediaman ayah angkatnya dan suami Lenore, Stuart.

Dalam upayanya tersebut, Bryan menemui titik terang saat dia berhasil melacak keberadaan Lenore sesaat sebelum dibunuh. Informasi itu dia peroleh dari ponsel Lenore yang kemudian diketahui mendapat pesan dari seseorang untuk pergi ke suatu tempat perbelanjaan.

Tanpa berpikir lama, Bryan langsung menuju tempat itu dan melacak keberadaan Lenore melalui rekaman kamera tersembunyi toko tersebut. Dalam tayangan, Lenore terlihat diculik segerombol orang dan dipaksa masuk mobil van.

Ternyata, di waktu bersamaan, sepasukan polisi atas perintah Inspektur Franck Dotzler (Forest Whitaker), juga mengarah ke tempat Bryan berada. Di sana pulalah Bryan berhasil diringkus tanpa perlawanan.

Keberhasilan itu lalu dikomunikasikan kepada Dotzler yang kemudian merasa ada hal yang tidak beres. Melalui telepon, Dotzler memerintahkan pasukannya agar secara ketat mengawal Bryan lantaran dirinya memiliki kelihaian di bidang militer.

Benar saja, Bryan, tanpa waktu lama, berhasil melumpuhkan sepasukan polisi dan mencuri satu kendaraan operasi LAPD. Di kendaraan curian itu, Bryan mengoperasikan alat deteksi nomor kendaraan pembunuh untuk mengetahui keberadaanya.

Atas bantuan rekannya, lokasi mobil van penculik Lenore ditemukan dan kini tengah berada di tempat perbelanjaan yang lain. Bryan langsung menginjak gas sekeras-kerasnya agar lajak mencapai lokasi.

Di tempat yang terdeteksi, Bryan melihat mobil van yang dimaksud. Sambil membawa serta senjata, Bryan langsung masuk ke pusat perbelanjaan tersebut. Di sana, Bryan melumpuhkan sejumlah orang yang diketahui menculik Lenore. Tapi, informasi seputar siapa otak di balik pembunuhan itu sama sekali tidak diperoleh.

Menguak Pelaku Pembunuhan Meski begitu, Bryan tak patah arang. Dia memutuskan untuk menemui putrinya kendati mendapat pengawalan ketat dari peluluk kepolisian dan pasukan penjaga pribadi ayah angkatnya. Tapi, berkat bantuan rekan Bryan yang menginformasikan rencana pertemuan Bryan dengan putrinya, semua berjalan lancar. 

Rekan Bryan meminta Kim agar beraktivitas sebagaimana biasa: berangkat kuliah dari rumah, membeli minuman dan tiba di kampus. Benar saja, Bryan ternyata mengikuti langkah Kim hingga ke toilet kampus hanya untuk bertemu dan menginformasikan perkembangan pengusutan kematian ibunya.

Langkah Bryan rupanya tidak terpantau peluluk kepolisian meskipun akhirnya Inspektur Dotzler mencium keberadaan Bryan di kampus. Keberadaan Bryan diketahui, kepolisian mengejar Bryan yang lari dari tangkapan dan kepungan pasukan polisi. Bryan lolos membawa bekal informasi dari Kim terkait pengamanan di rumah Stuart, suami Lenore.

Bryan menyambangi kediaman Stuart dan membobol pengawalan dalam hitungan menit. Lagi-lagi, itu dilakukan berkat bantuan rekan-rekannya sesama mantan pasukan elite. Di sana, Bryan berhasil melumpuhkan Stuart dan menanyakan alasan penjagaan ketat di kediamannya.

Stuart mengaku tahu pembunuh Lenore. Dia kemudian menyebut nama, Oleg Malankov (Sam Spruell), mantan peluluk Rusia. Stuart mengaku memiliki hutang yang belum terbayar kepada Oleg hingga akhirnya menyebabkan kematian Lenore.

Motif dan Otak Pembunuhan adalah …

Merasa nyawa putrinya akan terancam juga, Bryan bergegas untuk bertandang ke tempat Oleg agar lebih dulu membunuhnya. Dia juga membawa serta Stuart dan menjadikannya sebagai umpan. Agar pertempuran berlangsung tenang, Bryan mengikutkan putri dan rekannya juga.

Di lokasi kediaman Oleg yang dijaga super ketat, kegiatan penyusupan dikonsep secara rapi. Kediaman Oleg yang berada di lantai atas membuat sulit upaya penyergapan lantaran penjagaan ketat pasukan Oleg di bagian bawah dan atas.

Meski begitu, bukan Bryan (sang mantan CIA dan pasukan elite tentara) namanya bila tak mampu membobol pengawalan ketat musuh. Oleg dan pasukannya lumpuh kendati Bryan juga susah payah menyergapnya.

Tapi bukan jawaban yang didapat Bryan dari mulut Oleg sebelum mati, malah teka-teki lain yang diperoleh.

Untuk mengetahui kelanjutan kisah ini, akan lebih asik bila disaksikan secara langsung akhir dari cerita Taken 3 ini. Selamat bermain dengan teka-teki yang jawabannya tersaji di pengujung film.

Taken 3 (2014)

Sutradara: Olivier Megaton

Genre: Action, Thriller

Durasi: 109 Menit

Skenario: Robert Mark Kamen, Luc Besson

Bujet: US$ 48 Juta

Pemain: Liam Neeson (Bryan Mills), Maggie Grace (Kim Mills), Famke Janssen (Lenore St. John), Forest Whitaker (Franck Dotzler), Dougray Scott (Stuart St John), Sam Spruell (Oleg Malankov)

Sumber Foto: http://cdn1-www.comingsoon.net/assets/uploads/2014/09/file_123541_0_taken3trailerheader.jpg

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun