Mohon tunggu...
A. Rifqi Amin
A. Rifqi Amin Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

A. Rifqi Amin Penulis buku "Pengembangan Pendidikan Agama Islam: Reinterpretasi Berbasis Interdisipliner" dan buku "Sistem Pembelajaran PAI pada Perguruan Tinggi Umum" Tentang aku dan buku karyaku semuanya ada di GOOGLE

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengembangan Pendidikan Agama Islam: Reinterpretasi Berbasis Interdisipliner

27 November 2016   19:59 Diperbarui: 27 November 2016   20:11 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Judul                          :           “Pengembangan Pendidikan Agama Islam: Reinterpretasi
                                                 Berbasis Interdisipliner
Pengarang                  :  A. Rifqi Amin M.Pd.I
Rancang sampul        :  Ruhtata
Setting/Layout           :   Ahmat

Tebal                          :  xxviii + 288 halaman         
Ukuran                       :  23 x 15,5 cm (ukuran UNESCO)
Penerbit                      :  LKiS Yogyakarta
Tahun Terbit              :  Juni, 2015 
ISBN                          :  602-0809-11-0
ISBN 13                     : 978-602-0809-11-3Harga                         :  Rp. 80.000,-Kata Pengantar Ahli :  Prof. Dr. H. Muhaimin, MA

Buku ini merupakan pengantar atau kajian awal bagi siapa pun yang hendak mengembangkan Pendidikan Agama Islam (PAI) dari berbagai sudut pandang; filsafat, psikologi, sosiologi, dan institusi. Tujuannya adalah agar Pendidikan Agama Islam dapat berkembang secara dinamis di tenggah krisis kebangsaan yang mutlidimensi.

Sungguh pun demikian, bukan berarti pengembangan PAI bisa dilakukan secara serampangan. Yakni, mengadopsi segala hal yang datang dari “luar” tanpa seleksi yang cermat. Bagaimanapun, PAI masih dihadapkan pada permasalahan dan kenyataan yang kompleks. Di antaranya persoalan normatif-ideologi, perbedaan kondisi alam, ekonomi, sosio-kultural, dan kesiapan semua pihak terutama masyarakat dalam menghadapi perubahan-perubahan. Bisa dikatakan, pengembangan sistem pendidikan Islam akan banyak menyentuh dimensi-dimensi normatif-ideologi, filosofis, psikologis, sosiologis, historis, kultural, ekonomi, dan bahkan kebijakan politik.

Dalam usaha mengatasi persoalan-persoalan di atas, penulis mencoba memberikan tawaran-tawara gagasan tentang pengembangan PAI dari berbagai perspektif. Selain itu, penulis berharap buku ini bisa menjadi titik tolak dan landasan yang kokoh bagi pelaksana Pendidikan Agama Islam, pengembang, dan penentu kebijakan pendidikan dalam mengembangkan serta menyelenggarakan program PAI, baik di sekolah-sekolah, madrasah, pesantren maupun di perguruang tinggi.

 Buku ini sangat penting dibaca oleh guru dan dosen untuk dijadikan salah satu sumber referensi dalam pengembangan PAI baik secara praktis maupun konsep. Serta tentunya amat bermanfaat bagi kepala madrasah dan pengelola lembaga pendidikan berbasis Islam di antaranya sebagai pedoman dalam pengambilan kebijakan pendidikan Islam. Adapun bagi mahasiswa selain sebagai referensi dalam menyelesaikan tugas kuliahnya, buku ini dapat menjadi bahan dalam pengembangan potensi dan wawasan ke-PAI-an.

 Secara rinci sasaran konsumen buku ini adalah:

 1.    Mahasiswa S1 prodi PAI (Pendidikan Agama Islam)

 2.    Mahasiswa S1 Prodi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah)

 3.    Mahasiswa S2 Prodi PAI

 4.    Mahasiswa S2 Prodi PGMI

 5.    Mahasiswa S2 Prodi MPI (Manajemen Pendidikan Islam)

 6.    Peneliti atau penulis yang fokus di bidang pengembangan PAI

 7.    Pendidik PAI di lembaga Pendidikan umum

 8.    Semua pendidik dan pengelola lembaga pendidikan Islam

 9.    Seluruh kalangan yang peduli terhadap pengembangan PAI

 Catatan: Segala penulisan istilah (kata) yang digunakan dalam buku ini semuanya sesuai dengan istilah-istilah yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dengan asumsi, segala istilah (kata) kecuali nama orang, tempat, dan semacamnya yang tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia penulisannya dicetak miring (italic).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun