Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang terjadi akibat stres berkepanjangan dan tekanan yang berlebihan. Kondisi ini sering dialami oleh mahasiswa yang harus menghadapi tuntutan akademik yang tinggi, tuntutan sosial, dan kebutuhan untuk berprestasi.
Di Indonesia, masalah burnout di kalangan mahasiswa semakin menjadi perhatian. Menurut penelitian Universitas Indonesia tahun 2020, sekitar 30% mahasiswa Indonesia mengalami burnout yang tinggi. Fenomena ini berdampak pada kehidupan sehari-hari, prestasi akademik, dan kesehatan mental mereka.
Burnout juga dapat mempengaruhi interaksi sosial mahasiswa. Burnout pada akhirnya dapat menyebabkan isolasi sosial dan menurunkan kesehatan mental karena orang yang mengalaminya biasanya merasa terlalu lelah untuk berinteraksu dengan teman atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
Pengaruh Burnout Terhadap Kesehatan Mental
1. Kelelahan Emosional
Burnout menyebabkan kelelahan emosional yang signifikan. Burnout sering kali membuat mahasiswa merasa sangat lelah, tidak bersemangat, kehilangan motivasi, dan putus asa. Â Kelelahan emosional ini dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
2. Gejala Fisik dan Mental
Burnout mempengaruhi kesehatan fisik dan emosional seseorang. Sakit kepala, masalah pencernaan, penurunan daya tahan tubuh, dan gangguan tidur adalah gejala yang biasanya terjadi. Mahasiswa yang mengalami burnout juga sering mengalami kesulitan untuk fokus dan mengambil keputusan, yang memperburuk kesehatan mental mereka.
3. Mengurung diri / Isolasi Sosial
Burnout sering kali mengakibatkan mahasiswa tidak dapat bersosialisasi atau berinteraksi dengan lingkungannya. Akibatnya, mereka mengurung diri dan isolasi sosial mereka dapat mengganggu masalah kesehatan mental. Dukungan sosial yang didapat juga akan berkurang karena isolasi sosial.
Pengaruh Burnout Terhadap Kinerja Akademik
1. Produktivitas Menurun
Burnout berdampak langsung pada produktivitas akademik. Burnout sering kali menyebabkan siswa kesulitan menyelesaikan tugas tepat waktu. Penurunan produktivitas ini disebabkan oleh kelelahan fisik dan mental, serta kesulitan dalam fokus dan konsentrasi.
2. Penurunan Prestasi Akademik
Penurunan prestasi akademik juga berkaitan dengan burnout. Hal ini disebabkan karena mahasiswa tidak dapat memberikan upaya terbaik mereka dalam ujian atau tugas, mahasiswa yang mengalami burnout biasanya mendapatkan nilai yang lebih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa burnout dapat mengganggu fungsi kognitif.
3. Tingkat Absen yang Tinggi
Mahasiswa yang mengalami burnout sering kali melewatkan lebih banyak kelas atau absen.  Prestasi akademik mereka dapat menurun sebagai akibat dari ketidakhadiran ini karena mereka tidak  menerima informasi penting dari perkuliahan.
Strategi Mengatasi Burnout
1. Manajemen Waktu yang Efektif
Manajemen waktu yang efektif adalah salah satu cara untuk mengatasi burnout. Mahasiswa harus mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang baik, belajar menetapkan prioritas, dan memastikan mereka mengatur waktu untuk istirahat dan bersantai.
2. Dukungan Sosial
Dukungan sosial dari teman, keluarga, dan lingkungan sangat penting untuk mengatasi burnout. Mahasiswa harus merasa nyaman dan bebas untuk berbicara tentang tekanan yang mereka alami dan mencari bantuan bila diperlukan.
3. Sediakan Waktu untuk Diri Sendiri
Mahasiswa harus meluangkan waktu untuk diri mereka sendiri dan melakukan hal-hal yang mereka sukai. Melakukan hobi dapat meningkatkan semangat dan menurunkan tingkat stres yang dapat menyebabkan burnout.
4. Tetapkan Batasan yang Sehat
Mahasiswa harus belajar menetapkan batasan yang sehat antara kehidupan akademik dan pribadi. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengetahui kapan harus mengatakan "tidak" pada suatu hal dapat menyebabkan stres berlebih. Menetapkan batasan yang sehat membantu menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan akademik.
5. Mencari Bantuan Profesional
Mahasiswa yang memiliki gejala burnout cukup parah harus mempertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor.Â
Mekanisme koping yang efektif dan dukungan psikologis yang diperlukan untuk mengatasi burnout dapat diperoleh dalam terapi. Misalnya, mahasiswa dapat mengubah pola pikir negatif mereka yang menyebabkan burnout dengan bantuan terapi perilaku kognitif.
Kesimpulan
Burnout di kalangan mahasiswa memiliki dampak terhadap kesehatan mental dan kinerja akademik. Mahasiswa yang mengalami burnout cenderung mengalami kelelahan emosional, gangguan fisik, isolasi sosial, penurunan produktivitas, dan prestasi akademik yang menurun. Untuk mengatasi burnout, penting bagi mahasiswa untuk menerapkan manajemen waktu yang efektif, mencari dukungan sosial, mengambil waktu untuk diri sendiri, menetapkan batasan yang sehat, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Daftar Pustaka
Dewi, E. M. P., Irmayanti, S., Nahdah, Amrie, M. Y., Hidayat, T., Rismeianti, & Citra, Y. (2023). Strategi Jitu Bahagia Menghadapi Burnout pada Kalangan Mahasiswa dan Pekerja. Mattawang : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 40-47.
Fitriyadi, S., Kamaruddin, Suwanto, I., & Sanu. (2023). Pengaruh Burnout Akademik Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 8(2), 103-111.
Maisyaroh, S., & Kholisna, T. (2024). Pengaruh Academic Burnout Terhadap Motivasi Belajar. Psikodinamika : Jurnal Literasi Psikologi, 4(1), 01-14.
Simbolon, P., & Simbolon, N. (2021). Hubungan Academic Burnout Dengan Prokrastinasi. Jurnal Pendidikan, 12(2), 96-108.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H