Selain dengan pembangunan akses jalan tol menuju bandara. Transportasi umum juga bisa menjadi solusi utama kntuk mengurangi kemacetan menurut, seperti yang disampaikan oleh Prof. Ade Sjafruddin (Guru Besar Rekayasa Transportasi, Fakultas Teknologi Sipil dan Kelautan, ITB).
Membangun sistem transportasi umum dari dan menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), harus dimulai sekarang!
Prof. Mochtar Kusumaatmadja (Guru Besar Ilmu Hukum, Universitas Padjadjaran) beliau menyatakan bahwa "law as a tool of social engineering" atau bisa kita artikan bahwa hukum -dalam hal ini saya sebut sistem- merupakan suatu alat untuk membentuk pembaharuan masyarakat. Artinya dengan kita membuat terlebih dahulu sebuah sistem transportasi umum, sebelum masyarakat berkembang (baca: kemacetan itu datang) jauh akan lebih mudah membuat suatu kultur kehidupan masyarakat. Sederhananya begini, lebih mudah kita bangun dulu transportasi umum dari dan menuju BIJB, sebelum masyarakat datang ramai-ramai bawa kendaraan pribadi ke BIJB. Karena kalau masyarakat sudah terbiasa naik kendaraan pribadi, susah kita mengarahkan masyarakat untuk naik transportasi umum.
Langkah strategis yang sudah saya lakukan untuk mendorong pembangunan sistem transportasi umum di BIJB. Diantaranya, saya sudah mendorong pihak terkait Direktur Utama PT. Bandarudara Internasional Jawa Barat. Melalui sebuah surat terbuka saya mendorong beliau. (Surat Terbuka untuk Direktur Utama PT. Bandarudara Internasional Jawa Barat) dan alhamdulilah surat tersebut langsung mendapatkan respon positif dari Bapak Direktur Utama PT. Bandaraudara Internasional Jawa Barat sendiri.Â
Semoga BIJB segera beroperasi berikut dengan sistem transportasi umum yang berkelas dunia!
----------------
- Tulisan saya lainnya di kompasiana.com klik disini
- Kunjungi website pribadi Gelar S. Ramdhani www.gelarsramdhani.com
- Facebook:http://www.facebook.com/gelarsramdhani
- Twitter:http://www.twitter.com/gelarsramdhani
- Instagram:http://www.instagram.com/gelarsramdhani
----------------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H