Beberapa tahun kebelakang banyak orang setuju jika Kota Bandung dan sekitarnnya adalah pussat ekonomi Provinsi Jawa Barat, akan tetapi sekarang sepertinya pendapat tersebut sudah tidak berlaku lagi, sekarang berbicara Jawa Barat bukan hanya terpusat di Kota Bandung saja. Kalau kita berjalan kurang lebih 70 Km dari Kota Bandung ke arah Timur, atau tepatnya ke daerah Kabupaten Majalengka. Kalau dulu mungkin Kabupaten Majalengka hanyalah Kabupaten tertinggal dan tidak terkenal di Jawa Barat, Majalengka dulu hanya terkenal dengan istilah "Majalengka Digoyang" saja! Tapi kini Majalengka bukan lagi digoyang, TAPI KINI MAJALENGKA SUDAH MAMPU MENGGOYANG DUNIA!
Majalengka saat ini beda dengan Majalengka dulu, Majalengka saat ini sudah menjadi SEGITIGA EMAS BARU DI JAWA BARAT, kenapa bisa?
Cobi kita sama-sama perhatikan baik-baik peta atau gambar di bawah ini
- Tol Cikopo - Palimanan (Tol Cipali) adalah jalan sangat strategis yang dapat mempersingkat waktu dan jarak tempuh, dulu sebelum ada Tol Cipali, jarak dari Majalengka ke Ibukota Jakarta sangatlah jauh dan sangat lama, bisa memakan waktu berjam-jam. Tapi sekarag setelah hadirnya Tol Cipali dalam waktu yang sangat singkat Jakarta Majalengka bisa ditempuh kurang lebih 2-3 jam saja
- Bukan hanya mempersingkat jarak/waktu tempuh Jakarta - Majalengka, keberadaan Tol Cipali juga membuat para investor melirik Kabupaten Majalengka sebagai tempat berinvestasi. Sebagai informasi umtuk anda, saat ini di Kabupaten Majalengka (khususnya Majalengka bagian Utara) sudah banyak dibangun industri-industri yang akan mampu menyerap tenaga kerja (lapangan kerja bertambah)
- Banyaknya masyarakat diluar warga Kabupaten Majalengka, yang melewati Kabupaten Majalengka untuk menuju Kota Jakarta atau sebaliknya (mudik/pulang kampung), contoh: dari Jakarta menuju Ciamis atau Jawa Tengah bagian selatan, kalau dulu masyarakat dari Jakarta ke Ciamis menggunakan jalur Bandung Nagreg Malangbong tapi saat ini banyak yang memilih lewat Majalengka - Tol Cipali, karena relatif lebih cepat. Hal ini juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Majalengka (Untuk info lengkap jalur Jakarta-Cipali-Majalengka-Ciamis-Jateng bisa dilihat disini [Alternatif] Jakarta - Ciamis - Jateng via Tol Cipali
- Tol Cipali juga menghubungkan Majalengka dengan kota-kota lainnya di Jawa Tengah (seperti: Brebes, Tegal, Pekalongan, Pemalang, Semarang) bahkan nanti setelah Tol Trans Jawa selesai Majalengka akan terhubung hingga kota-kota di Jawa Timur
- BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka
VIDEO BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (Per 1 September 2018)
Silahkan anda lihat tayangan video BIJB dibawah ini
Apabila video tidak dapat dilihat silahkan Klik Disini
Dengan hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Kabupaten Majalengka, yang mana pembangunannya dimulai pada masa Bupati Majelengka Sutrisno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dikebut pembangunannya pada masa Presiden Joko Widodo menjadi kebanggan masyarakat Jawa Barat.
Setelah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) ini sudah selesai dibangun, rencananya akan melayani kurang lebih 14 penerbangan baik nasional maupun internaional. Simak beritanya:
- Bandara Kertajati Layani 14 Rute Penerbangan Tahun Depan (CNN Indonesia)
- Beroperasi 2018, Bandara Kertajati Layani 14 Rute Penerbangan (Liputan 6)
- Ini Maskapai yang Siap Terbang dari Bandara Kertajati (Finance Detik)
Kabupaten Majalengka sebagai tuan rumah dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) akan mendapatkan dampak ekonomi yang sangat luar biasa, masyarakat Majalengka akan mendapatkan peluang-peluang ekonomi yang luar biasa. Baik peluang ekonomi yang bersinggungan langsung dengan aktivitas Bandara Internasional Jawa Barat maupun yang tidak.
- TOL CILEUNYI - SUMEDANG - DAWUAN (TOL CISUMDAWU)
Akses Tol dari Bandung ke Cirebon lewat Bandara Internasional Jawa Barat (Majalengka)
Saksikan video progres pembangunan Tol Cisumdawu di bawah ini
Apabila video tidak dapat dilihat silahkan klik disini
Pembangunan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Tol Cisumdawu) ini dimulai pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemudian dilanjutkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga saat ini pembangunannya sedang dikerjakan. Dengan adanya Tol Cisumdawu ini akan menjadi solusi kepadatan jalur Bandung - Majalengka - Cirebon, sehingga jalur tersebut bisa lebih cepat dan lancar.
Hadirnya Tol Cikopo Palimanan (Tol Cipali), Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Tol Cisumdawu) dan infrastruktur lainnya di Kabupaten Majalengka menjadikan MAJALENGKA SEBAGAI MASA DEPAN SEGITIGA EMAS DI PROVINSI JAWA BARAT
PESAN MORAL DARI KEMAJUAN EKONOMI MAJALENGKA
Telah menjadi suatu keniscayaan bahwa setiap pembangunan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, akan tetapi harapan kita semua bahwa peningkatan ekonomi jangan hanya dirasakan oleh segelintir manusia yang punya kekuasaan dan modal saja, dalam arti ssederhana "jangan hanya membuat orang kaya menjadi tambah kaya", tetapi mereka saudara-saudara kita masyarakat miskin tetap saja miskin, tidak bisa menikmati pertumbuhan ekonomi
Orang Majalengka, orang Jawa Barat jangan mau menjadi tamu dirumah sendiri atau hanya menjadi penonton pembangunan di kampung halaman kita sendiri. Tapi harus menjadi pelaku, menjadi pihak yang terlibat langsung dalam pembangunan, bila perlu menjadi pihak yang memegang posisi-posisi strategis, jangan hanya mau jadi kacung atau jadi babu. Karena ini adalah tanah kita, tanah warisan kita!
Pembangunan memang kita perlukan, pertumbuhan ekonomi memang kita dambakan
AKAN TETAPI,Kelestarian alam Jawa Barat jangan sampai dirusak oleh keserakahan pembangunan
kita bernafas dari alam, kita minum dari alam, kita makan dari alam, BAHKAN ANDA MEMBANGUN JALAN TOL & BANDARA SEKALIPUN BAHAN BAKUNYA DARI ALAM
Gunung teu beunang dilebur, Lebak teu beunang diruksak, Larangan teu beunang dirempak, Leuweung ruksak sagala beak
Selain kelestarian alam yang perlu dijaga, keimanan dan ketaqwaan masyarakat Jawa Barat yang mayoritas Islam juga harus dijaga (tentunya dengan menjaga rasa toleransi serta saling menghargai), budaya, seni, dan kearifan lokal lainya juga perlu dijaga.
----------------
- Tulisan saya lainnya di kompasiana.com klik disini
- Kunjungi website pribadi Gelar S. Ramdhani www.gelarsramdhani.com
- Facebook:http://www.facebook.com/gelarsramdhani
- Twitter:http://www.twitter.com/gelarsramdhani
- Instagram:http://www.instagram.com/gelarsramdhani
----------------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H