Materi yang sudah saya persiapkan, karena menghargai Kompas TV, dengan tayangan KOMPASIANA LIVEÂ mengangkat TOPIK PERNIKAHAN DINI, ternyata hanya sebuah acara diskusi abal-abal sebagai dukungan atas tuntutan terbitnya Perundangan yang membatasi Usia Perkawinan melakukan intervensi hukum terhadap kehidupan beragama, khususnya agama Islam memenuhi kehendak Penguasa Dunia melalui kepanjangan tangan PBB, yang merupakan salah satu bagian dari de Islamisasi.
Ternyata KOMPAS TV, hanya sebuah media yang baru belajar dan sama sekali  tidak bisa menghargai acaranya sendiri dengan sama sekali tidak menghargai tamu yang sudah diundangnya. Saya datang dengan niat menghargai Kompas TV yang mengundang saya, tapi sebaliknya KOMPAS TV tidak bisa menghargai tamunya. Hanya kurang dari setengah menit waktu saya bicara, saya hanya bisa bicara apakah saya setuju apa tidak dengan keputusan MK. selebihnya saya hanya disuruh mendengarkan Cas-cis-cus HOST cantik yang pasang aksi dan bicara gagap dari Koalisi 18+ dan Wakil Unicef, sementara Ketua MK Arif Hidayat bicara tidak sesuai porsinya.  He he KOMPAS TV dengan Acara Kompasiana Life ternyata hanya sebuah tayangan abal-abal.
Saya datang karena saya diundang, bukan atas kehendak saya. Tapi KOMPASIANA atau KOMPAS TV sama sekali tidak menghargai orang yang diundang. Maka materi yang saya siapkan akan saya posting sebagai tanggapan saya atas Pendapat Koalisi 18+ Unecef serta Ketua MK. secara terpisah. Karena Kompasiana masih menyatakan Kompsiana sebagai media warga.
Salam prihatin buat Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H