Menteri Susi Pudjiastutisi Paling GILA?
Jamane jaman edan sing ora edan ora keduman, adalah sebuah pameo yang melejit kepermukaan berdasarkan ramalan di akhir jaman.
Benarkah demikian?
Dalam kebosanan masyarakat akan sesuatu yang rutin dan itu-itu saja, apa lagi untuk sebuah rutinitas yang menempatkan seseorang melamunkan sesuati yang “ISTIMEWA” yang lain dari pada yang lain, mengawali sebuah budaya baru yaitu budaya edan – edanan. Yang dimulai dari nama kuliner seperti Martabak Edan, Nasi Goreng gila,yang akhirnya menular kedalam satu modelentertainment gila-gilaandengan mengusung entertainer gila dan akhirnya bermuara pada Pejabat Gila.
Inilah alasan mereka yang mengangkat ide “ Gila” menjadi semacam BRAND dimulai dari :
Dunia Kuliner :
Martabak Edan. : - alasannya biar lebih laris.
Nasi Gireng Gila : - alasannya punya pelanggan tersendiri.
Dunia Entertainment :
Show Imah Trans TV: Kata Soimah; - kalau tidak gila tidak laku .
Islam itu Indah Trans 7 : Ustadz Maulana; - kalau tidak begini tidak ada yang nonton
Dunia Pejabat :
Wali Kota Gila :
Tri Risma Harini - berlaku gila karena takut pada Tuhan.
Gubernur Gila :
Basuki Cahya Purnama ( A Hok ) - santun itu harus berani gila.
Menteri Gila:
Dahlan Iskan, - gila itu kerja keras
)* Gambar-gambar kreasi dari sumber yang jelas
Susi Pudjiastuti – Tidak gila kok dikatakan gila, itu namanya peduli.
Ada gila yang lezat, ada gila yang merangsang, ada gila yang memberi kesejukan. ada gila seorang ibu yang takut pada azab Tuhan, ada gila karena kekuatan dan kekuasaan, ada gila kerja dan pekerjaan, ada gila karena sebuah kepedulian.
Itu memang bukan gila karena penyakit kejiwaan, tapi dibuat gila oleh sebuah tata nilai karena keadaan.
Iki jamane jaman edan,sapa ora edan ora keduman, nanging sak beja-bejane wong edan, isih bejo wong kang eling lan waspada.
Salam prihatin untuk Jaman Edan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H