12.41 WIB: Benda mirip pintu darurat pesawat terlihat tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang. Informasi ini disampaikan oleh kantor berita AFP lewat akun Twitternya.
13.37 WIB: Tim SAR melaporkan penemuan sejumlah serpihan benda yang diduga pesawat AirAsia QZ 8501. Fotografer AFP yang ikut dalam penerbangan mencari AirAsia melihat serpihan-serpihan itu mengapung di laut.
14.50 WIB: Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo menyatakan serpihan-serpihan ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Menyedihkan sekali, bila semua pejabat Negeri ini selalu melakukan maneuver, untuk menjadi yang terbaik. Untuk menjadi yang paling berjasa, untuk menjadi orang yang pertama sekali mampu memecahkan masalah yang dihadapi bangsa ini, menemukan jarum dalam tumpukan jerami. Sementara kenyataan adanya kesaksian yang ditunjukkan oleh fakta lapangan dan kesaksian seorang nelayan begitu saja diabaikan kebenarannya, hanya karena yang melaporkan hanya seorang nelayan yang tidak berhak memperoleh penghargaan hanya karena ia hanya seorang nelayan. Maka harus ada sebab penemuan lain yang bisa mengangkat prestise seorang pejabat. Karena hanya pejabat yang layak menerima penghargaan karena sebuah prestasi yang berhasil dilakukan dalam tanggung jawabnya. Dan itu bisa terjadi oleh pengakuan adanya sinyal telepon genggam yang terdeteksi. Telepon genggam yang dinyatakan masih bisa hidup dan memancarkan sinyal setelah terendam air laut ?
Mengapa seseorang harus menjadi sangat bodoh untuk mengejar nama menjadi yang terbaik ?
Mengapa para “pejabat Negeri ini” sangat mengabdi pada satu citra diri bukan pada dedikasi ?
Salam prihatin untuk hilangnya sebuah DEDIKASI.