"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. "
Dari pembahasan di atas, kita sudah dapat menyimpulkan alasan mengapa semakin besar rasa cinta kita, maka sakit pula yang akan didapatkan. Cinta sifatnya universal serta membutuhkan pengorbanan yang besar, agar dapat menemukan makna dari cinta itu. Seperti memberikan cinta atau kasih sayang tanpa berharap balas dari orang yang yang dicintai, dengan begitu makna cinta mendalam, didasari oleh ketulusan dan kebaikan hati yang tak terhingga. Hal ini yang perlu dimiliki dalam menebar kebaikan setiap saat, dimana pun dan kapan pun itu.
Selain dari pengorbanan, cinta sejati juga di butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Cinta sejati sifatnya abadi, berlangsung tanpa batasan waktu dan memiliki keterikatan emosional bagi sang pencinta, mencintai atau pun di cintai. Ada pun dalam buku SIMPOSIUM - PLATO mengatakan,Â
"Jika mengibaratkan cinta dengan keindahan, seiring berjalannya waktu, perlahan cinta itu juga akan ikut memudar."
Billahi fii Sabililhaq Fastabiqul Khoirat.
Penulis: Penjelajah Mars
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI