Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suryo condro kartiko

3 Februari 2025   07:46 Diperbarui: 3 Februari 2025   07:46 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Layaknya sifat bulan, semua yang ada di jagad raya atau semesta alam seisinya termasuk diri manusia ini akan diterangi dengan cahayanya tanpa hawa panas, dan tidak pilih kasih.

Bukankah ini merupakan kejadian nyata yang dapat dilihat, dan dirasakan secara langsung, karena itu hendaklah diyakini kebenarannya tanpa ada yang dapat menyangkalnya? Selanjutnya kita tinggal mencontoh, atau menerapkan kebenaran tersebut selama kita melakoni perjalanan hidup, dan kehidupan di atas dunia ini layaknya melihat kiprah nabi secara langsung.

Al Qur'an surat Yunus ayat 5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah - manzilah ( tempat -- tempat ) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda - tanda ( kebesaran-Nya ) kepada orang - orang yang mengetahui.

Kartiko ( Bintang ). Sesungguhnya bintang itu bersinar abadi, baik di siang hari maupun di malam hari. Tetapi di siang hari bintang tidak kelihatan, karena sinarnya di kalahkan dengan besarnya sinar matahari. Namun bila di malam hari bintang tetap kelihatan sinarnya, meskipun ada cahaya bulan purnama sekalipun.

Artinya manusia hendaklah memiliki sifat atau karakter atau watak atau pribadi yang tangguh, dan teguh. Yang benar dikatakan benar, dan yang salah dikatakan salah. Tidak mudah  terpengaruh dengan iming -- iming kebendaan, seberapapun besar nilainya. Tidak mudah terpengaruh apakah itu orang lain atau keluarga, dan saudaranya sendiri. Tidak mudah terpengaruh apakah itu sekeyakin an atau seagama atau segolongan atau sekelompok atau tidak. Singkatnya orang yang sudah tidak mudah terpengaruh oleh harta, tahta, dan wanita.

Atau dengan kata lain orang yang sudah tidak terpengaruh lagi dengan pengaruh ...............................

Negative yang berhembus sangat keras layaknya sungai airnya mengalir sangat deras 

tetapi seseorang tetap sampai di seberang dengan selamat.

Caranya? Dengan menggunakan akal sehatnya orang tadi lalu menyeberang dengan mengikuti aliran arus deras, namun dengan tekat dan keteguhan hati akhir-nya tetap dapat sampai di seberang sungai dengan selamat.

Istilah Jawa mengatakan orang yang menyeberang tadi diistilahkan, ngeli ning ora keli. Yang artinya orang tadi mengikuti situasi, dan kondisi yang ada dilingkung annya namun orang tersebut tidak terbawa ..................................

Situasi dan kondisi yang beredar dilingkungannya serta 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun