Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kawah Candradimuka Pendadaran ke Empat

12 Agustus 2024   06:34 Diperbarui: 12 Agustus 2024   07:06 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mari kita lanjutkan berselancar dalam kawah Candradimuka.

Karena Ruh berasal langsung dari Yang Maha Suci hendaklah kita meyakini, dan menyadari bahwa ......................................

Diri kita merupakan dzad atau sebagian dan bagian yang tidak terpisahkan dari Yang Maha Suci oleh karena itu memiliki sifat ke-Illahian layaknya sifat-sifat Yang Maha Suci.                                    

Al Qur'an surat Ar Ruum ayat 30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah ( Itulah ) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.                                            

Pemahaman ini yang hendaknya diyakini terlebih dahulu kalau kita melaksanakan sabda nabi "Kenalilah dirimu niscaya mengenal Tuhanmu".

Hal yang sangat mendasar, dan yang harus kita cermati adalah saat janin berumur 120 hari, karena diumur 4 bulan inilah sang janin sudah berwujud manusia sempurna kemudian ditiupkan Ruh kedalamnya.

Al Qur'an surat Shaad ayat 72. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepada nya Ruh(ciptaan)-Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya. 

Dari ayat tersebut hendaklah sudah dapat dipahami, bahwa ruh itu berasal langsung dari Yang Maha Suci; Jadi begitu jabang bayi lahir di atas dunia keadaannya suci, dan sudah komplit atau lengkap wadag, jiwa, dan ruhnya.                                                                             

Dari uraian tadi mudah - mudahan dapat disadari, dan diyakini bahwa sesungguhnya manusia terdiri atas 2 unsur besar. Yaitu unsur nyata (lahiriah) yang berasal dari saripatinya tanah, dan unsur gaib (batiniah) berupa ruh berasal langsung dari Yang Maha Suci; Dan sudah menyatu menjadi satu kesatuan bersifat suci saat manusia dilahirkan ke atas dunia.

Nabi Muhammad SAW. bersabda "Kenalilah dirimu niscaya mengenal Tuhanmu", untuk mengingatkan kepada kita siapa sejatinya manusia itu. Oleh karena itu, apabila kita mengakui nabi Muhammad SAW. sebagai panutan, mari sabda Beliau tadi kita tindak lanjuti dengan perbuatan. Dengan mengaji atau mempelajari, dan melaksanakan makna batiniahnya sehingga dapat mengerti siapa sejatinya manusia itu. 

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia terdiri dari dua unsur besar yaitu unsur yang dapat dilihat oleh mata (lahiriah / nyata), dan unsur yang tidak dapat dilihat oleh mata ( batiniah / gaib ).

Jadi kalau kita mengaku sebagai manusia sejati, hendaklah kita dapat mencerminkan dua unsur tadi menjadi ........................................

Satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan 

baik dalam tingkah laku, perbuatan, 

dan tutur kata sehari - hari.

Dengan demikian hendaklah kita dapat memahami makna batiniah firman Allah yang menyatakan bersyukurlah kepada Allah, karena bersyukur kepada Allah sesungguhnya bersyukur untuk diri sendiri.

Dari uraian tersebut kiranya ............................................

Kita dapat memahami 

siapa diri sejati manusia itu sesungguhnya.

Al Qur'an surat Luqman ayat 12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."

Untuk lebih meyakinkan lagi, mari kita simak uraian berikut. Perbuatan baik kepada orang lain sesungguhnya perbuatan baik itu tertuju bagi diri sendiri; Demikian pula perbuatan buruk kepada orang lain sesungguhnya perbuatan buruk itu tertuju bagi diri sendiri.

Mengapa demikian? Nah disinilah yang kita harus selalu ingat, sadar, dan waspada dalam berbuat, bertingkah laku, dan bertutur kata kepada orang atau pihak lain. Karena meskipun pihak lain atau orang itu ..............................

Berbeda suku bangsa dan bangsanya, berbeda warna kulit dan bahasanya, 

berbeda status sosial ekonomi dan agamanya namun 

didalamnya terdapat Dzat Allah yang sama.

 Jadi perbuatan, tingkah laku, dan tutur kata kita yang sedyanya ditujukan kepada pihak lain, sesungguhnya tertuju kepada Allah. Oleh karena itu janganlah kita merasa bangga, bersukacita, dan berbahagia manakala berbuat buruk kepada pihak atau orang lain, karena hakekatnya perbuatan itu tertuju kepada Allah.

Mari kita biasakan ..........................................................

Manakala kita memandang orang atau pihak lain apapun wujudnya, 

hendaklah kita biasakan untuk memandang 

Siapa yang ada dalam perwujudan tersebut.

Al Qur'an surat Al Israa' ayat 7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

Dan inilah hendaknya yang pertama kali disadari, dan diwujudkan oleh umat yang mengaku pengikut nabi sekaligus memposisikannya sebagai ....................

Bangunan kokoh pondasi diri agar teguh dalam melakukan perjalanan 

selama melakoni hidup dan kehidupan di atas dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun