Mengapa demikian? Nah disinilah yang kita harus selalu ingat, sadar, dan waspada dalam berbuat, bertingkah laku, dan bertutur kata kepada orang atau pihak lain. Karena meskipun pihak lain atau orang itu ..............................
Berbeda suku bangsa dan bangsanya, berbeda warna kulit dan bahasanya, berbeda status sosial ekonomi dan agamanya namun didalamnya terdapat Dzat Allah yang sama.Â
Jadi perbuatan, tingkah laku, dan tutur kata kita yang sedyanya ditujukan kepada pihak lain, sesungguhnya tertuju kepada Allah. Oleh karena itu janganlah kita merasa bangga, bersukacita, dan berbahagia manakala berbuat buruk kepada pihak atau orang lain, karena hakekatnya perbuatan itu tertuju kepada Allah.
Mari kita biasakan ..........................................................
Manakala kita memandang orang atau pihak lain apapun wujudnya, hendaklah kita biasakan untuk memandang siapa yang ada dalam perwujudan tersebut.
Al Qur'an surat Al Israa' ayat 7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Dan inilah hendaknya yang pertama kali disadari, dan diwujudkan oleh umat yang mengaku pengikut nabi sekaligus memposisikannya sebagai ......................................
Bangunan kokoh pondasi diri agar teguh dalam melakukan perjalanan selama melakoni hidup dan
kehidupan di atas dunia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H