Kalau memang ada, lalu apa wujud kawah Candradimukanya? Bagi kita sebagai warga bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, sudah barang tentu melaksanakan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa apapun agama, dan kepercayaan yang dianut dan diyakininya masing - masing.
Jadi agama apapun agamanya dan kepercayaannyaÂ
itulah kawah Candradimuka.
Oleh karena itu bagi penganut Islam hendaklah ritual: Mengucapkan dua kalimah syahadad, mendirikan shalat, menjalankan puasa, membayar  zakat, mengerjakan haji, dan yang kesemuanya disebut sebagai Rukun Islam hendaklah dikondisikan atau dianalogikan layaknya kawah Candradimuka; Sedangkan bagi saudaraku yang non muslim silahkan menggunakan syarat rukunnya masing -- masing. Sebagai wahana untuk melatih, menggembleng atau menempa diri agar terbangun insan yang berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur.  Â
Atas hasil karya atau hasil kerja atau hasil perbuatan atau hasil darmabakti insan yang berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur inilah mudah - mudahan tersedia di sisi Allah pahala atau hadiah atau ganjaran baginya, layaknya sang Gatotkaca yang lalu diwisuda menjadi raja para dewa. Padahal saat maju ke medan laga sang Gatotkaca hanya didasari atas niat ikhlas melaksanakan perintah dewa, dan tidak terpikir sama sekali perihal pahala atau ganjaran apa yang akan diterima.
Sejalan dengan alur pikir sang Gatotkaca tadi, mari saat akan berbuat....................................................................
Kita tidak berniat agar mendapat pahala sebagai bekal atau tiket masuk surga,Â
tetapi berniat membangun diri agar perbuatan kita di atas dunia iniÂ
layaknya perjalanan Al Qur'an itu sendiri atauÂ
sesuai dengan sifat dan kehendak Allah.
Dengan demikian pada saatnya kelak ........................................................................................................