Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semut Ireng

21 Februari 2024   07:35 Diperbarui: 21 Februari 2024   07:56 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Judul Semut ireng ini pada dasarnya kelanjutan dari cerita pohon Ciplukan yang merupakan serial Kasih sayang sesama. 

Dari cerita sebelumnya sedikit aku ulas kembali sebagai berikut. Atas dasar tersebut aku mencoba menanam pohon ciplukan, namun baru dapat menikmati buahnya beberapa kali, tanaman sudah mati karena aku mungkin belum dapat merawat tanaman tersebut dengan baik.

Dari kenyataan tersebut, mudah -- mudahan dapat menyadarkan kita bahwa segala yang tergelar di jagad raya ini apapun wujudnya, tidak diciptakan Allah dengan sia -- sia. 

Ya hanya orang yang tidak tahu atau orang yang tidak mau tahulah 

yang menyia -- nyiakan ciptaan Allah.

Sama halnya dengan pohon Ciplukan tidak terkecuali adalah semut apapun warna, dan jenis semutnya. Untuk mengetahui arti penting semut bagi kehidupan manusia itu apa, kitapun tentu dapat memperolehnya melalui media sosial layaknya pohon ciplukan sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

Namun untuk ini kali mari kita mengkaji bersama, petunjuk apa yang di berikan Allah melalui semut kepada kita, dengan mengamati perilaku semut itu secara langsung.

Pertama. Kita dapat melihat dengan jelas bahwa setiap semut yang berpapasan selalu berhenti sejenak sambil menyentuhkan kepala yang berantena layaknya orang menyapa, dan bertegur sapa satu sama lain.

Perilaku ini tampaknya, mengajarkan kepada kita manusia yang diciptakan sebagai makhluk paling sempurna diantara makhluk ciptaan Allah, untuk saling mengenal satu sama lain. Oleh karena itu mari kita berusaha untuk dapat melaksanakan atau meng-amalkan petunjuk Allah tersebut dengan baik, dengan cara...................

Menghindarkan diri dari berpakaian yang mengakibatkan 

tidak saling mengenal satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun