Di sisi lain filter rasa juga dapat kita pergunakan sebagai penyaring informasi yang datang dari pihak lain, baik perorangan maupun berkelompok dalam suatu ceramah atau pengajian. Misal. Kita berbincang dengan orang atau kita sedang mengikuti ceramah atau pengajian, bila isi pembicaraan atau isi ceramah hanya memperolok - olokkan atau melecehkan ayat-ayat Allah, dan bahkan cenderung menyesatkan serta mendustakan sebaiknya ditinggalkan saja, sampai orang atau penceramah kembali membicarakan kebenaran sesuai petunjuk Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an surat Al An'aam ayat 68. Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). Â
Al Qur'an surat Al Qalam ayat 8. Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).
Semoga kita dapat menempatkan butir -- butir makna batiniah Al Qur'an di dalam hati, dan memfungsikannya sebagai filter rasa agar dapat menuntun perjalanan kita dalam melakoni hidup, dan kehidupan di atas dunia ini sesuai dengan sifat, dan kehendak-Nya. Amiin.
Atau dengan kata lain perjalanan kita di atas dunia ini, tak ubahnya perjalanan Al Qur'an itu sendiri.
SELAMAT MENGAJI
Dan bagaimana cara menempatkan Al Qur'an dalam hati, akan disampaikan dalam artikel selanjutnya. Terima kasih