Dini hari menjelang subuh tanggal 25 Agustus 2022 telepon penulis berdering, setelah penulis angkat suara anak terdengar pah saya otw ke Hotel, papa mama sudah siap? Sudah jawab penulis. Kamipun segera turun untuk menunggu kedatangan anak, lebih baik menunggu di lobi Hotel dari pada ditunggu anak. Saat sampai di lobi petugas Hotel sedang sibuk bersih -- bersih dan merapihkan ruangan, sudah barang tentu belum mengenakan pakaian dinasnya.
Namun demikian ada seorang karyawan yang menyongsong kedatangan kami, untuk membantu membawakan barang - barang bawaan mendekat ke pintu hotel, bersamaan dengan kedatangan taksi yang ditumpangi anak. Akhirnya barang-barang bawaan langsung dimasukkan ke dalam taksi, dan sambil bersiap naik kedalam taksi kami menyalami karyawan yang membantu membawakan koper, dan melambaikan tangan sambil mengucapkan terima kasih kepada karyawan Hotel lain yang ada.
Di dalam taksi menuju Bandara Sepinggan, anak menceritakan kalau sang driver agaknya sedikit sedih memikirkan plat nomor mobilnya yang hilang. Kok bisa begitu bagaimana mbak? Tanya penulis. Tadi sebelum mbak ke Hotel kan sudah ngedrop mas ( suami ) dan anak-anak di Bandara, mas driver ditanya nomor kendaraannya berapa? Mas driver agak lupa karena mobil baru, yaitu di depan jawab driver selanjutnya, Satpam bilang tidak ada. Maka mas driver turun, dan melihat ternyata memang plat nomor mobilnya tidak ada alias hilang.
Satpam yang dari dalam mendekat, dan setelah tahu masalahnya dia kebelakang mobil dan plat nomor mobil memang ada, sedangkan plat nomor mobil yang di depan hilang. Hilangnya plat ya dapat dimungkinkan karena keluar jalan tol, jalan tergenang sampai sebatas ban sehingga karena terhantam air lama kelamaan bautnya lepas, dan plat nomer kendaraan lepas. Yang menjadi pikiran kan jadi urusan dengan pihak polisi lalu lintas selama beraktivitas, itulah yang membuat mas driver kelihatan tidak ceria.
Cerita sampai disitu penulis lalu teringat sesuatu dan spontan meraba saku, benar kalau kunci kamar masih dalam saku baju belum penulis kembalikan kepada petugas Hotel. Kartu penulis keluarkan dari saku sambil berkata kepada driver, mas saya minta tolong ya setelah ngedrop kami di Bandara, sampean (anda) kembali ke Hotel untuk mengembalikan kunci kamar ini. Kunci kamar diserahkan oleh anak kepada mas driver, mudah -- mudahan ada tambahan sedikit dana untuk membantu meringankan urusan plat nomer kendaraannya yang hilang.
Akhirnya tanggal 25 Agustus 2022 pagi, sekitar pukul 6 wita kami serombongan terdiri dari eyang (yangkung - yangti), anak -- anak (suami istri), dan dua orang cucu laki -- laki terbang menuju Jakarta, dan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dalam keadaan sehat, dan selamat. Selanjutnya kami menuju rumah teman seperusahaan anak - Â anak yang sudah purna tugas, dan berdomisili di Jakarta.
Sebelum berangkat tempo hari anak bertanya, di Jakarta papa mama akan menginap dimana? Kalau kami akan menginap di tempat rekan kerja dulu, yang saat ini sudah purna tugas dan berdomisili di Jakarta, sekalian mengucapkan terima kasih karena telah turut membantu cucu eyang di rantau. Temannya inilah yang selama ini diharapkan bantuannya agar dapat turut mengawasi dan mengarahkan anaknya selama menempuh pendidikan di Kharisma Bangsa karena jauh dari orang tua, meskipun selama menempuh pendidikannya sang anak tinggal di asrama Kharisma Bangsa Tangerang Selatan.
Temannya inilah yang bisa dikatakan sebagai orang tua dirantau bagi cucu mengingat dia jauh dari orang tua, dan segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan sekolahan yang memerlukan kehadiran orang tua; Ya beliau ini yang diminta menjadi wali mewakili orang tuanya yang berdomosili di Sangatta Kalimantan Timur. Kalau di akhir minggu cucu ingin keluar asrama ya ke rumah beliau di Jakarta inilah yang dituju, memang disaat awalnya dijemput sekali waktu oleh om nya, pulang diantar teman seperusahaannya tadi, kemudian dilepas untuk melatih kemandirian si cucu. Sebenarnya om nya berdomisili di Pamulang Tangerang Selatan yang tidak jauh dari sekolahannya, tetapi cucu lebih sering ke Jakarta mengingat om nya masih disibukkan dengan kegiatan, sedangkan pakdhenya (begitu cucu memanggilnya) yang di Jakarta sudah purna tugas. Â Â
Penulis dan istri sudah kenal dengan temannya ini sejak penulis berkunjung ke Kaltim saat menjelang kelahiran si cucu, dan setelah purna tugas berdomisili di Jakarta juga pernah ketemu saat mengantar si cucu masuk ke Kharisma Bangsa tetapi tidak di rumahnya. Akhirnya penulis dan istri memutuskan untuk ikut menginap di rumah temannya ini, agar tahu rumahnya dan sekalian mengucapkan terima kasih yang telah berkenan membantu kerepotan anak, dan cucu selama ini hingga lulus dari Kharisma Bangsa. Selanjutnya penulis, dan istri akan mengunjungi saudara di Bogor untuk bersilaturahmi.Â
Tiada kata kata yang dapat penulis ucapkan saat itu, kecuali puji syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa, melihat keakraban, keceriaan, dan kegembiraan di wajah tuan rumah dan anak-cucu penulis, saat kami serombongan sampai di rumahnya. Kami dilayani dengan penuh keikhlasan, dan dilayani layaknya saudara kandungnya sendiri.
Terima kasih Ya Allah, Engkau telah menunjukkan suasana keakraban ini kepadaku,